JEMBER–Seorang siswa SMA 2 Negeri Jember, Jawa Timur meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Latihan-Search and Rescue (Diklat SAR) yang gelar organisai ekstrakurikuler pecinta alam sekolah tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu petang (21/12/2019) di kawasan Perkebunan Sentool, Dusun Silo, Desa Panti, Kecamatan Panti.
Menurut laporan, Rafditya Athaya (16) meninggal dunia karena keliru menenggak minyak obat, yang dikira sebagai minuman biasa. Cairan yang diminum Rafditya itu biasa disebut minyak komando merupakan campuran minyak dan bawang yang juga bisa menjadi obat anti kutu air.
BACA JUGA: Keliru Minum Deterjen karena Fokus Main PUBG, Pemuda Ini Tewas
Kala itu, korban bersama 14 temannya berjalan kaki dari Dusun Silo, Desa Suci, Kecamatan Panti.
“Mereka mendirikan pos istirahat di Dusun Silo untuk juga memarkir sepeda motor,” ujar Ketua Badan Perwakilan Desa Suci, Muhammad Syaiful Haq, seperti dilansir Suara, Ahad (22/12/2019).
Sedangkan tempat yang hendak dituju untuk berada dalam area perkebunan karet di Afdeling Kali Klepuh, Kebun Gunung Pasang milik Perusahaan Daerah Perkebunan Kahyangan Jember.
Rute yang dilalui untuk sampai ke lokasi orientasi harus melewati jalan setapak sejauh 10 kilometer dalam kawasan Perkebunan Sentool milik Kodam V Brawijaya.
“Jauhnya perjalanan harus istirahat. Mungkin kelelahan, tanpa disadari korban minum minyak yang ia kira air minum,” kata Syaiful, memperkirakan.
Korban seketika muntah-muntah dan pingsan, sehingga teman-temannya berusaha meminta tolong dengan membawa korban ke Balai Desa Suci.
Syaiful mengatakan, saat tiba di Balai Desa, dan diperiksa oleh petugas medis Puskesmas Suci, ternyata korban sudah tidak bernyawa. Kemudian, petugas medis merujuk korban ke RSD dr Soebandi untuk dilakukan visum terhadap korban.
Sementara itu Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Alfian Nurrizal telah membenarkan bahwa korban tewas usai minum minyak komando yang dikira air minum.
BACA JUGA: Diduga Kerap ‘Dihantu’ Arwah Kakaknya, Siswi SMA di Sulsel Minum Racun Hama
“Korban haus, lalu meminum air yang ada di ransel. Ternyata yang diminum adalah minyak komando yang biasanya digunakan untuk membersihkan kaki yang lecet,” ujar Kapolres Jember AKBP Alfian Nurriza.
Alfian juga menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
“Untuk memastikan korban meninggal dunia karena ada unsur kesengajaan pihak lain atau tidak. Tapi disinyalir keracunan,” terangnya.
Apalagi, dari dokumen yang masuk ke Desa Suci, ada permohonan izin kegiatan melalui surat resmi dari pihak sekolah. Alfian membenarkan pihak sekolah mengetahui kegiatan tersebut. Namun, pihak sekolah tidak melakukan pendampingan langsung oleh sekolah.
“Itu akan kami dalami. Apakah ada unsur kelalaian. Sementara interogasi awal dari tiga siswa yang bersama korban,” kata Alfian. []
SUMBER: SUARA