SELAMA pandemi, banyak kegiatan yang dilakukan secara online, termasuk belanja online. Agar sampah tidak menumpuk, ada cara yang bisa dilakukan.
Menurut penelitian, sampah plastik meningkat pesat selama masa pandemi. Salah satu penyebabnya adalah belanja online yang menyisakan banyak sampah plastik.
BACA JUGA:Â Muslim, Tapi Buang Sampah Sembarangan?
Hal ini tentu tak bisa dibiarkan begitu saja. Karena, sampah plastik sudah ada di sekitar kita, bahkan sudah masuk ke paru-paru dan pencernaan manusia.
Lalu, bagaimana cara bijak menangani sampah yang ada di rumah?
1 Bertanggung jawab dengan sampahmu
Mungkin tidak disadari, namun saat ini Indonesia sudah masuk dalam kategori darurat sampah.
“Dalam setahun, timbunan sampah di Indonesia mencapai 13 juta ton. Belum lagi fakta bahwa 46% sampah yang ada di TPU ternyata tidak terkelola,” ujar Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang dalam acara konferensi virtual pameran Sejauh Mata Memandang “Bumi Rumah Kita”.
Belum lagi fakta mengerikan bahwa plastik sudah ada di dalam tubuh kita dalam bentuk mikroplastik. Dalam penelitian yang terbaru terbukti bahkan mikroplastik sudah ada di dalam janin manusia dan plastik terdapat di feses manusia.
“Pembakaran sampah sudah setara dengan 850 juta metrik ton gas rumah kaca dan tentu itu memengaruhi paru-paru kita,” ujar Tiza Mafira, Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) menambahkan.
2 Cara memilah sampah ada rumah
Sekecil apapun langkah yang kamu lakukan, akan berpengaruh bagi Bumi. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan memilah sampah.
Caranya bagaimana? Mulailah memisahkan antara sampah plastik, sampah kertas, styrofoam, aluminium foil, dan lainnya. Jika ada yang kotor, maka sebaiknya bersihkan sebelum dipilah.
“Memilah sampah memang bukan solusi paling sempurna, tapi kita sebagai manusia harus melakukannya agar tidak bertumpuk di TPA, merusak Bumi, dan meracuni kita,” lanjut Chitra.
3 Mengedukasi diri mengenai pemilahan sampah dan gaya hidup berkelanjutan
Kamu takkan bisa bergerak jika tidak mengetahui apa latar belakangnya. Seperti keinginan untuk memilah sampah, pasti akan sulit dilakukan jika tak punya ilmunya.
Oleh karena itu, kamu perlu mengedukasi diri mengenai pemilahan sampah, dan seperti apa itu gaya hidup berkelanjutan.
Datanglah ke bank sampah, kunjungi situs atau akun yang memberikan edukasi mengenai gaya hidup yang berkelanjutan, belajarlah mengenai hal yang baru dan pastinya berguna untuk diri sendiri dan lingkungan.
4 Mendatangi bank sampah atau menaruhnya di drop box
Setelah memenuhi kebutuhan ilmu dan pengetahuan mengenai gaya hidup berkelanjutan, saatnya mendatangi bank sampah atau meminta mereka menjemputnya.
5 Cara memanfaatkan sampah dari belanja online
Untuk sampah belanja online, biasanya adalah bubble wrap, plastik, dan kardus. Sedangkan jika ada beberapa sampah lain di rumah, tak ada salahnya juga untuk dipilah.
Seperti contoh, jika ada botol plastik bekas minuman, cucilah dahulu, keringkan, kemudian tempatkan di wadah sendiri. Lakukan hal yang sama untuk sampah yang lain seperti kaleng, plastik, dan styrofoam.
Dengan begitu, kamu bisa memudahkan pengangkut sampah untuk melakukan pemilahan di tempatnya nanti akan digunakan beberapa brand.
Beberapa di antaranya adalah Rebricks yang membuat paving block dari sampah sachet yang didaur ulang, lalu ada Mortier yang mendaur ulang tutup botol menjadi meja. Ada juga Alvin T yang mendayagunakan kayu bekas menjadi furnitur baru, Lalu ada Setali yang menggunakan sampah tekstil menjadi karpet anyam, dan Pable yang mendaur ulang sampah tekstil menjadi bahan yang baru. Wah, sampah kamu takkan sia-sia, deh!
BACA JUGA:Â Kisah Pak Tua Pengangkut Sampah
Pada akhirnya, kamu harus bergerak dahulu barulah bisa jadi contoh untuk orang lain.
Meski awalnya akan dianggap aneh oleh orang lain, namun nantinya akan banyak juga yang mengikuti langkahmu. Jadi, jangan ragu untuk memulai hidup yang berkelanjutan, Yuk, dimulai hari ini! []
SUMBER: POPMAMA