KLATEN–Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat kini sudah diamankan pihak Polda Jawa Tengah. Namun mayoritas pengikutnya yang ada di Klaten, Jawa Tengah, mengaku tak merasa ditipu oleh raja dan ratu yang bernama asli Toto Santoso Hadiningrat dan Dyah Gitarja itu.
Salah satu pengikut Keraton Agung Sejagat berinisial SS mengatakan, meskipun secara materi dia tak memungkiri telah dirugikan. Namun, apa yang mereka lakukan untuk Keraton Agung Sejagat, adalah sebagai bentuk perjuangan dan pengabdian.
BACA JUGA: Misteri Makam dan Ritual Aneh di Kontrakan Raja Keraton Agung Sejagat
“Kalau masalah kehilangan uang memang ada. Tapi itu semua bentuk perjuangan kami dan pengabdian kami terhadap Keraton,” ujar SS di Ndalem Prambanan, Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Klaten, tempat yang digunakan Pengikut Keraton Agung Sejagat berkumpul, Ahad (19/1/2020).
Menurut SS, di Kabupaten Klaten, ada sekira 28 pengikut Keraton Agung Sejagat. Di mana, setiap anggota atau Abdi Ndalem Keraton Agung Sejagat, merogoh kocek lebih dari Rp2 juta.
Uang tersebut, kata SS, untuk membeli seragam, membuat Kartu Tanda Anggota (KTA), iuran kirab deklarasi Rp50 ribu untuk membuat kursi sidang.
“Untuk seragam itu Rp2 juta, sisanya beli seragam, Kartu Tanda Anggota (KTA), iuran kirab deklarasi dan untuk membuat kursi sidang,” ucap SS yang juga pemilik sanggar Awan Mukti.
BACA JUGA: Usai Keraton Agung Sejagat, Kini Muncul Sunda Empire yang Bikin Geger
SS menerangkan, Toto pernah datang ke tempatnya pada 8 Oktober 2018 untuk menandatangani batu besar yang akan dijadikan prasasti.
Dia juga mengaku baru dua kali menggunakan seragam kebesaran Keraton Agung Sejagat, yaitu saat deklarasi 10 Januari 2020 lalu. []
SUMBER: OKEZONE