KELUARGA dalam Islam mempunyai peranan penting terhadap pendidikan generasi muda, baik dalam lingkungan masyarakat Islam maupun non-Islam. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari anggota-anggotanya pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupanya (usia pra-sekolah).
Sebab pada masa tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat membekas hingga dia dewasa, sehingga tak mudah hilang dalam ingatan.
Oleh karena itu, keluarga mempunyai tanggung jawab besar dalam pembangunan peradaban. Karena keluarga merupakan batu pondasi bangunan masyarakat dan tempat pembinaan pertama untuk mencetak generasi terbaik.
Keluarga dalam Islam adalah rumah tangga yang dibangun dari pernikahan antara seorang muslim dan muslimah yang dilaksanakan sesuai syariat. Pernikahan juga awal membangun rumah tangga Islam yang sakinah, mawaddah dan warahmah.
Keluarga dalam Islam dan 3 Hal yang Diincar Musuh Islam
BACA JUGA: 8 Tujuan Menikah dan Berkeluarga
Allah SWT berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Qs.Ar-Ruum : 21)
Memiliki keluarga yang harmonis dan sesuai dengan ajaran agama islam adalah dambaan setiap muslim. Keluarga sakinah, mawaddah warahmah yang berarti keluarga yang penuh kasih sayang, cinta dan ketentraman dibangun di atas nilai-nilai Islam dan berawal dari pernikahan yang hanya mengharap ridha Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
“Dan orang orang yang berkata : “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS Alfurqan : 74)
Sebuah keluarga dalam Islam memegang peranan penting dalam kehidupan karena setiap manusia atau muslim tentunya berangkat dari sebuah keluarga. Jadi bisa disimpulkan bahwa keluarga adalah tempat membangun pondasi nilai-nilai agama diajarkan oleh kedua orangtua dan anggota keluarga lainnya kepada seorang anak.
Musuh-musuh Islam telah menyadari pentingnya peranan keluarga dalam Islam ini. Sehingga mereka selalu berupaya menghancurkan dan merobohkannya. Mereka mengerahkan segala usaha ntuk mencapai tujuan itu.
Keluarga dalam Islam dan 3 Hal yang Diincar Musuh Islam
Tiga hal yang musuh Islam berusaha hancurkan antara lain:
1. Merusak wanita muslimah dan mempropagandakan kepadanya agar meninggalkan tugasnya yang utama dalam menjaga keluarga dan mempersiapkan generasi.
2. Merusak generasi muda dengan upaya mendidik mereka di tempat-tempat pengasuhan yang jauh dari keluarga, agar mudah dirusak nantinya.
3. Merusak masyarakat dengan menyebarkan kerusakan dan kehancuran, sehingga keluarga, individu dan masyarakat seluruhnya dapat dihancurkan.
Sebelum ini, para ulama umat Islam telah menyadari pentingya pendidikan melalui keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peran kedua orangtua dalam pendidikan mengatakan: “Ketahuilah, bahwa anak kecil merupakan amanat bagi kedua orangtuanya.
Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan kepadanya Jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di dunia dari akherat, juga setiap pendidik dan gurunya.
Keluarga dalam Islam dan 3 Hal yang Diincar Musuh Islam
BACA JUGA: Inilah 7 Ciri Rumah Ideal Keluarga Muslim
Tapi jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan sebagai mana binatang temak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa. Dosanya pun ditanggung oleh penguru dan walinya.
Maka hendaklah ia memelihara mendidik dan membina serta mengajarinya akhlak yang baik, menjaganya dari teman-teman jahat, tidak membiasakannya bersenang-senang dan tidak pula menjadikannya suka kemewahan, sehingga akan menghabiskan umurnya untuk mencari hal tersebut bila dewasa.”
Peranan keluarga dalam Islam begitu krusial sehingga tidak bisa diremehkan. Unggulnya suatu bangsa bisa saja harus berawal dari unggulnya kualitas setiap keluarga yang berada di dalamnya.
Semoga kita semua bisa membangun keluarga yang lebih beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. []
Referensi: Pendidikan Anak Dalam Islam/Syaikh Yusuf Muhammad Al-Hasan/Maktabah Abu Salma al-Atsari.2014
https://www.youtube.com/watch?v=CYJaeNfArOQ