Oleh: Nisrina Hafizah Husna
Mahasiswi Prodi Manajamen Bisnis Syariah Stei Sebi
nisrinahafizah8@gmail.com
BAGAIMANA cara menjadikan keluarga Qurani?
1. Menjadi keluarga Qurani
“Salah satu ukuran kesuksesan dalam rumah tangga adalah bagaimana akhlaqnya dalam rumah tangga.
Walaupun tidak menjamin dalam rumahtangga diri kita sholih solihah namun semoga ikhtiar dan kesabaran kita dalam belajar hadit-hadits rumah tangga dinilai oleh allah bahwa kita ingin sholih secara personal dan sholih dalam kehidupan rumah tangga.”
“Terbangunnya sebuah cinta yang penuh dengan keterikatanhati satu sama lain dalam rumah tangga adalah fitrah.
Bagaimana jika dibalik fitrah terjadi sebuah dinamika kehidupan yang tidak diduga sehingga bisa jadi seseorang kehilangan rasa kehilangan rasa cinta antara keduanya?
Maka ketika nilai keimanan kuat, manusia akan menyikapi dinamika ini dengan mempersiapkan kesabaran, menyiapkan permohonan pertolongan dari Allah dan meningkatkan ketaqwaan untuk bisa “Terbangunnya sebuah cinta yang penuh dengan keterikatanhati satu sama lain dalam rumah tangga adalah fitrah.”
BACA JUGA: 5 Hikmah tentang Keluarga di Balik QS Maryam
2. Keluarga Qurani: Menumbuhkan generasi islami di era sekarang
Munculnya generasi islami datang dari sebuah keluarga Qur’ani yang menghasilkan generasi Islami,
Dan menjadikan keluarga yang selalu bersama Quran.
“Hadirkan dalam kehidupan rumah tangga rahmat Allah sebanyak banyaknya dengan terus bersholawat, tilawah, dzikir, qiyamul lail, dan amal shalih lainnya. Rumah tangga yang dipenuhi rahmat Allah insya Allah akan kuat menghadapi tantangan rumah tangga”
Dengan berbekal Alquran dan Sunah, seorang anak akan mampu menghadapi ujian hidup.
Perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi serta industri yang begitu hebat telah membuat tantangan hidup semakin berat. Perubahan zaman pun sangat berdampak pada perilaku dan akhlak generasi penerus umat di masa depan.
Pengaruh budaya asing baik yang positif maupun yang negatif dengan mudah masuk dan diserap anak-anak. Tak heran, jika sebagian besar orangtua merasa khawatir dengan masa depan anak-anak mereka.
Fenomena seperti itu, sesungguhnya telah diprediksi Rasulullah sekitar 14 abad silam. Karenanya, Rasulullah ﷺ di akhir hayatnya berpesan kepada umatnya: ‘’Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Alquran) dan Sunah Rasulullah ﷺ.’’ (HR Muslim).
Jika merujuk pada pesan Rasulullah ﷺ, para orangtua sesungguhnya tak perlu khawatir dengan perkembangan dan perubahan zaman yang terjadi saat ini. Kuncinya, para orangtua membekali putra-putri mereka dengan Alquran dan Sunah Rasulullah ﷺ.
‘’Sayangnya, pendidikan Alquran dan Sunah masih jadi agenda ke-17,’’ ujar Pimpinan Daarul Quran, Ustaz Yusuf Mansur. Sebagian besar orangtua ternyata lebih mengutamakan kursus-kursus yang lain ketimbang membekali anak-anak mereka dengan Alquran dan Sunah.
BACA JUGA: 7 Rahasia Keluarga Bahagia
Menurut Ustaz Yusuf, sangat penting bagi para orangtua membekali anak-anaknya dengan Alquran dan Sunah. ‘’Jika telah dibekali dengan Alquran dan Sunah yang kuat, maka seorang anak akan mampu menghadapi ujian hidup di mana pun berada,’’ ungkapnya.
Rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta, Dr Ahsin Sakho Muhammad, mengungkapkan, Alquran merupakan Dustur al-Islam al-Awwal (Undang-Undang Islam yang pertama). Karena itu, kata dia, perlu disosialisasikan kepada umat Islam, sejak kanak-kanak. Bahkan sebelum anak-anak lahir.
Karena itu, papar dia, ayah dan ibunya harus selalu membaca Alquran. ‘’Jadi, walapun anaknya belum lahir, jika ayah dan ibunya selalu membaca Alquran, maka perasaan getaran-getaran spiritualitas ini akhirnya merasuk pada DNA yang akan bisa mempengaruhi kepada anak-anak. Sehingga begitu seorang anak keluar dari rahim seorang ibu, anak itu sudah terbiasakan dengan itu,’’ tuturnya. []