Oleh: Yuyun SuminahÂ
Komunitas Aliansi Muslim Peduli Ummah Karawang
yun.wenip@gmail.com
BERBICARA keluarga sehat pasti yang terbayang sebuah kelurga yang cukup akan kebutuhan jasmaninya seperti makan makanan yang nilai gizinya mengandung 4 sehat 5 sempurna. Seimbang antara karbohidrat, protein dll. Dilengkapi dengan buah dan susu. Lengkap.
Memang penting memiliki tubuh sehat, karena ketika tubuh sehat terdapat jiwa yang kuat. Begitu kata pepatah. Karena Allah lebih suka kepada hambanNya yang sehat dan kuat, sehingga menjadikan kekuatan fisiknya untuk menjalankan ibadah kepada Allah. Hanya saja tidak sebatas itu, ada yang lebih penting ketika sebuah keluarga dikatakan sehat, yaitu anggota keluarga yang tidak pernah melakukan kemaksiatan. Penting bagi setiap keluarga muslim untuk memperhatikan hal tersebut.
Anggota Keluarga Yang Taat
Setiap orang pasti ingin memiliki badan sehat termasuk juga dalam sebuah keluarga, salah satunya memenuhi kebutuhan jasmaninya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut apakah cara untuk mendapatkannya sesuai dengan Islam?
BACA JUGA:Â Sebuah Kisah Indah Keluarga Temukan Islam
Ketika seorang suami sebagai kepala rumah tangga yaitu untuk mencari nafkah, perlu memperhatikan cara-cara mendapatkan nafkah tersebut. Apakah nafkah tersebut didapatkan dengan cara halal atau tidak. Ketika sesuai dengan syariat islam maka keberkahan dalam rumah tangga akan diraih. Jadi standar untuk mendapatkannya halal dan haram.
Begitu pun bagi seorang istri, seperti kita ketahui ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya dan pengatur rumah tangga. Seorang ibu yang taat kepada penciptaNya akan menjalankan sesuai dengan fitrahnya menjalankan perannya yang sudah ditetapkan. “Ummu Warobatul Bait ” ibu dan pengatur rumah tangga. Cara-cara untuk menjalankannya harus sesuai yang sudah Allah perintahkan dan Rasulullah contohkan, akan berusaha menciptakan suasana ruamahnya seperti “rumahku surgaku”.
Seorang anak adalah titipan yang diamanahkan kepada kedua orang tua. Ketika orang tua mendidiknya dengan penuh ketaatan kepada Allah maka seorang anak akan melihat sosok teladan dari orang tuanya. Akan berbakti kepada orang tuanya, menjalankan kewajibannya sebagai seorang anak karena melihat cerminan ketaatan orang tuanya kepada Allah.
Di sinilah pentingnya ketaatan yang bisa menjadikan sebuah keluarga sehat. Sehat tak hanya mencukupi kebutuhan jasmaninya saja tetapi sehat ketika semua anggota keluarganya taat kepada Allah tidak melakukan kemaksiatan.
Niat Ikhlas
Bagi keluarga muslim penting menjalankan perannya sesuai syariat islam, selain itu tidak kalah penting untuk memantapkan niat dan rasa ikhlas harus terus dibangun, agar apa yang sudah kita jalani tidak hanya rasa lelah yang dirasakan, tetapi rasa lelah itu diganti dengan nilai pahala disisi Allah karna kita menjalankannya dengan niat ikhlas.
Menjalankan peran didalam keluarga niatkan hanya karena Allah semata, hanya ingin Allah rido kepada keluarga kita. Ketika cara dan niat ikhlas semata-mata karena Allah, maka akan menjadi amal yang baik.
Dengan Ilmu
Allah sudah membuat aturan dalam berkeluarga begitu juga dengan perannya masing-masing. Penting bagi anggota kelurga untuk terus menuntut ilmu. Kenapa harus tahu ilmunya? Karena kalau kita mengerjakan sesuatu tidak tahu ilmunya, maka pekerjaan kita tidak ada nilainya dan tidak diterima oleh Allah SWT. Bagaimana kita bisa tahu menjadi seorang suami dan istri yang taat kepada Allah kalau kita tidak mengetahui ilmunya.
Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang beramal tidak mengikuti perintah kami, maka akan ditolak.” (HR Muslim)
BACA JUGA:Â Maksiat, Turunkan Tingkat Keimanan
Amal bisa dikatakan baik ketika cara, niat ikhlas dan dengan ilmu yang sudah Allah tetapkan dan di contohkan oleh Rasulullah. Semoga kita bisa menciptakan kelurga yang sehat tanpa maksiat tidak hanya menjadikan standar sehat sebatas urusan gizi semata saja tanpa memperhatikan aspek lainnya. Mengecilkan atau bahkan menghilangkan aspek ketaatan kepada Sang Pencipta. Wallahuaâalam. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.