JUMLAH desa di Jawa Tengah yang dilanda kekeringan terus bertambah. Tercatat saat ini 917 desa tersebar di 31 kabupaten/kota dilanda bencana kekeringan. Jumlah ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 896 desa di 30 kabupaten/kota.
“Sudah dua pekan ini kami hanya bisa mengandalkan bantuan air bersih atau membeli dari pedagang keliling, karena air PDAM berhenti,” kata Purwanti (38) warga Lemah Abang, Jepara, Senin (16/9/2019).
BACA JUGA: Akibat Kemarau, Petugas Damkar Kesulitan Padamkan Kebakaran Hebat di Bandung
Kondisi serupa juga diungkapkan Bambang (44) warga Tugu, Demak. Jika sebelumnya masih ada air dari PDAM Desa, saat ini distribusi air terhenti karena kekeringan. Ia pun harus membeli atau menunggu bantuan.
“Air di sini tidak bisa dikonsumsi karena keruh dan terasa asin,” kata Bambang.
Kepala BPBD Jawa Tengah Sudaryanto mengatakan semakin panjangnya musim kemarau, secara logis jumlah daerah dilanda kekeringan juga meningkat. Berbagai antisipasi telah dilakukan untuk mengatasi kekeringan di Jawa Tengah.
BACA JUGA: Panen di Musim Kemarau
“Sudah 11.898 truk tangki atau lebih dari 57,5 juta liter air bersih sudah kami distribusikan,” kata Sudaryanto.
Selain bantuan air bersih, berbagai program penanggulangan kekeringan juga dilakukan. Seperti pembuatan sumur hingga bantuan peminjaman pompa air digunakan menyedot air danau atau sungai untuk menjaga air di sawah agar tidak gagal panen. []
SUMBER: MEDIA INDONESIA