AUSTRALIA–Negara Australia saat ini masih mengalami kemarau panjang. Kekeringan dan kebakaran lahan menjadi sebagian imbas cuaca tersebut.
Menyikapi kondisi itu, umat Muslim di sana menggelar doa bersama untuk meminta hujan. Dilansir dari laman Daily Mail pada Senin (6/1/2020), amalan itu diadakan di tengah-tengah Bonython Park, Adelaide pada Minggu 5 Januari 2020.
BACA JUGA: Curah Hujan 1 Januari 2020 Ternyata Tertinggi Selama 24 Tahun Terakhir
Bukan hanya muslim saja yang ikut dalam doa itu, warga yang beragama Islam dan non-Muslim bergabung dalam doa bersama tersebut, dan tentu saja mereka memohon berdasarkan keyakinan masing-masing.
Perwakilan dari Pusat Hubungan Kristen dan Muslim, Imam Patrick McInerney mengatakan mereka yang berbeda keyakianan turun langsung ke lapangan untuk meminta hujan kepada Tuhan.
“Hari ini saya bergabung dengan saudara-saudara Muslim saya di Adelaide, berdoa untuk diturunkan hujan,” katanya.
Sementara rekannya Profesor Mohamad Abdalla, yaitu sesama tergabunng dalam Hubungan Kristen dan Muslim menyampaikan pesan melalui khotbahnya, yakni agar semua masyarakat beragama bertobat. Memohon ampunan kepada Tuhan atas agar kekeringan cepat berlalu.
Kekeringan pada masa ini bukan hanya membuat lahan dan hutan rentan terbakar, namun juga menimbulkan korban jiwa. Contohnya adalah seorang ahli bedah pilot Dick Lang (78) dan putranya Clayton (43), tewas dalam insiden kebakaran hutan di Negeri Kanguru itu.
Keduanya terjebak ketika melawan kobaran api yang mengelilingi mereka. Keluarga mereka pun sangat bersedih dan terpukul atas peristiwa tersebut.
BACA JUGA: DKI dan Sekitarnya Terendam Banjir, BMKG: Ini Akibat Curah Hujan Ekstrem
“Kami sangat terpukul telah kehilangan dua anggota keluarga kami yang tercinta, Dick Lang dan putra bungsunya Clayton Lang, dalam keadaan yang begitu mengerikan,” kata perwakilan keluarga korban yang tak disebutkan namanya.
Sementara Menteri Utama Australia Steven Marshall mengatakan kematian itu adalah berita tragis.
“Kami mengunjungi keluarga orang-orang yang telah jadi korban. Itu benar-benar mengulangi pesan yang sangat penting bahwa orang mendengarkan peringatan. Ini situasi yang sangat berbahaya di Pulau Kanguru,” ucapnya. []
SUMBER: DAILY MAIL