SEBAGAI orang yang beriman, kita tak bisa menyangkal tentang keberadaan setan. Mereka ada sama seperti halnya manusia ada di muka bumi. Mereka ada karena memiliki misi yang kuat untuk menghancurkan akhlak manusia agar terjerumus kepada hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam. Oleh sebab itulah, kita harus berhati-hati dengannya. Karena merekalah musuh yang sesungguhnya.
Kita seringkali mendengar seseorang yang kerasukan setan. Sebenarnya, apakah hal seperti itu benar adanya? Lalu, siapa sajakah orang-orang yang kemasukan setan?
Untuk mengetahui lebih jelas siapa saja yang “kemasukan” setan atau tunduk kepada setan, bahkan dikader oleh setan, mari kita perhatikan ayat-ayat berikut.
“Hai, manusia! Makanlah makanan yang halal dan baik yang terdapat di bumi serta jangan kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya, setan itu musuh yang nyata bagimu. Setan itu hanya menyuruhmu untuk berbuat jahat dan keji serta mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah,” (QS. Al-Baqarah: 168-169).
“Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, berkurban untuk berhala dan mengundi nasib dengan anak panah merupakan perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung. Dengan minuman keras dan judi, setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu serta menghalang-halangi dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat. Maka, tidakkah kamu mau berhenti?” (QS. Al-Maidah: 90-91).
“Sesungguhnya para pemboros tiu adalah saudara-saudara setan dan setan sangat ingkar kepada Tuhannya,” (QS. Al-Isra’: 27).
Menurut ayat-ayat tersebut, orang yang “kemasukan” setan atau terbawa oleh setan adalah:
1. Orang yang suka memakan barang haram, baik haram dzati, seperti bangkai, daging babi dan sebagainya, maupun haram hukmi, seperti makanan yang dibeli dengan uang yang didapat dengan cara haram seperti mencuri, korupsi, menipu dan riba.
2. Orang yang suka berbuat jahat, seperti menyakiti orang lain.
3. Orang yang suka berbuat keji, seperti berzina atau mengatakan perkataan yang jorok dan kotor.
4. Orang yang berkata tentang masalah-masalah keyakinan yang menyimpang dari ajaran tauhid, yaitu mereka mengada-ada dalam urusan aqidah.
5. Orang yang minum khamar.
6. Orang yang suka main judi.
7. Orang yang menyembah berhala atau meyakini ada Tuhan selain Allah.
8. Orang yang mengadu nasib dengan menggunakan cara-cara takhayul-khurafat.
9. Orang yang suka bermusuhan.
10. Orang yang pemarah.
11. Orang yang boros dalam membelanjakan hartanya.
Memang, orang yang sedang durhaka kepada Allah, kalau belum menjadi setan, maka sebenarnya dia adalah orang yang sedang “kemasukan” setan dan dibina menjadi pembantunya untuk menggoda manusia agar menyimpang dari ajaran yang benar. []
Sumber: Setan pun Hafal Al-Quran dan Pandai Meruqyah/Karya: Dr. Saiful Islam Mubarak/Penerbit: Khazanah Intelektual