PYONGYANG— Korea Utara (Korut) mengancam akan menyerang Guam, kepulauan yang masih wilayah Amerika Serikat (AS), jika Presiden AS Donald Trump tidak berhenti melecehkan Korut di media sosial dan melakukan unjuk kekuatan militer di Semenanjung Korea.
Kim Kwang Hak, seorang peneliti di Kementerian Luar Negeri Korut, mengatakan kepada kantor berita Korut KCNA pada hari Jumat bahwa ancaman yang dilakukan AS berpotensi membangkitkan kembali rencana menyerang Guam di Pasifik.
“Kami sudah berkali-kali memperingatkan bahwsa kami siap melakukan serangan balik untuk mempertahankan diri. Salah satu caranya adalah meluncurkan peluru kendali ke Guam, daerah yang dijadikan markas militer AS untuk menyerang Korut. Tindakan militer AS belakangan ini membuat suasana di Semenanjung Korea menjadi tegang,” kata Kim.
“Tindakan militer AS justru semakin menegaskan bahwa AS harus dijinakkan dengan api. Jari kami sudah semakin dekat dengan pelatuk,” lanjutnya.
Pada Agustus lalu, Korea Utara membeberkan rencana menyerang Guam dengan rudal Hwasong-12, beberapa saat setelah Trump mengatakan kepada media “dia akan melepaskan amarah dan api yang luar biasa kepada Korut”. Diktator Korut Kim jong Un urung menyerang Guam tetapi rencana itu masih bisa dilakukan di waktu yang belum ditentukan.
“Perang” di media sosial berlanjut saat Trump menghina Kim Jong Un dengan sebutan “manusia roket kecil” dan Kim membalas dengan menyebut Trump, orang tua dengan keterbelakangan mental.[]
Sumber: Newsweek