JUJUR menjadikannya mujur, itulah yang terjadi pada Irwan Torre (37), seorang juru parkir di Makassar. Dia diangkat menjadi pegawai PD Parkir Kota Makassar karena jujur mengembalikan Rp24 juta yang ditemukannya tercecer di parkiran tepat dirinya bekerja.
Warga di Jalan Perintis Kemerdekaan1, Kota Makassar, Sulawesi Selatan ini berbagi cerita mengenai kisahnya tersebut.
Irwan mengaku, bekerja sebagai tukang parkir karena tidak memilki ijazah sekolah yang digunakan untuk melamar pekerjaan. Terakhir Irwan hanya duduk dibangku IV Sekolah Dasar (SD). Keinginannya untuk mengapai sebuah cita-cita kandas di tengah jalan, karena orang tuanya tidak mampu membiayai agar tetap bersekolah. Ayah Irwan hanya bekerja sebagai cleaning servis. Sementara ibunya bekerja sebagai tukang cuci di rumah-rumah warga.
“Dulu saya ingin sekali sekolah tinggi-tinggi, seperti orang lain dan tetangga saya. Cuma ekonomi orang tua memang sudah tidak sanggup membiayai sekolah saya. Jadi akhirnya saya putuskan bekerja untuk membantu orang tua, membantu kebutuhan sehari-harinya,” kata Irwan kepada SuaraSulsel.id melalui sambungan telepon, Minggu, (20/9/2020).
BACA JUGA:Â Penarik Becak yang Menemukan Uang Rp 50.000
Meski tidak mengeyam pendidikan tinggi, namun Irwan berpegang teguh pada kejujuran yang diajarkan kedua orang tuanya.
Pada Kamis 17 September 2020, ia menemukan uang Rp 24.250.000 yang tercecer di pinggir jalan. Uang tersebut dibungkus dengan kantong plastik warna hitam.
“Rp 24.250.000 Juta. Saya temukan di tempat parkir saya di depan M’tos,” kata Irwan.
Pria ini mengaku, uang dalam bungkusan ditemukan saat ia berjalan ke toko pedagang kaki lima untuk membeli minuman.
Tanpa curiga Irwan menedang plastik itu. Ia mengira plastik hitam itu hanya sampah yang dibuang pengunjung di sekitaran M’ Tos, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar. Irwan pun kaget saat mengetahui di dalam plastik hitam tersebut berisi uang puluhan juta. Tangannya gemetar saat mengambil plastik berisi uang itu. Menurutnya, seumur hidup dirinya belum pernah memegang uang sebanyak itu.
“Uang itu terbungkus kantong plastik hitam. Saya tendang karena saya kira sampah. Pas ditendang keluar uang sekitar Rp10 juta, satu ikat itu,” kata dia.
“Pas saya lihat uang itu langsung saya pungut. Sambil gemetar tangan saya karena tidak biasa pegang uang sebanyak itu,” kata Irwan menambahkan.
Niat Irwan yang semula ingin membeli minuman pun diurungkan. Irwan langsung kembali ke tempat ia bekerja bersama rekan-rekannya.
Setelah berada di lokasi parkir, Irwan tetap menjalankan tugasnya sebagai tukang parkir. Namun, pandangannya terus mengamati sekitaran lokasi. Ia ingin mengetahui siapa pemilik uang tersebut.
BACA JUGA:Â Sedekah Setengah Liter Bensin Diganti Uang 1 Juta Rupiah
Rasa penasaran Irwan mulai terjawab tatkala dia melihat seorang pria sedang mondar-mandir di lokasi penemuan uang tersebut.
Belakangan diketahui pria itu bernama Rendi. Ia bekerja sebagai karyawan pengusaha.
Irwan kemudian menghampirinya dan menanyakan apa yang sedang dia cari di lokasi itu. Namun, pertanyaan Irwan tidak direspon baik. Pria 31 tahun itu hanya terus fokus menyisir sekitaran lokasi.
“Awalnya pas saya tanya, saya dekati tidak mau ngaku. Dia (Rudi) cuma bilang kantong plastik hitam karyawannya. Saya tanya lagi isinya apa? ia tidak hiraukan saya. Tapi dalam hati saya dan dorongan dari teman-teman betul dia yang punya uang itu. Hanya pas saya dekati dia tidak hiraukan,” katanya.
Tak lama kemudian, seorang pria bernama Muhammad Said datang. Setelah turun dari mobil ia juga terlihat mondar-mandir di sekitaran lokasi. Irwan kembali mencoba mendekati Muhammad Said dan bertanya hal serupa.
“Saya lihat dia (M Said) turun dari mobil, mungkin bosnya. Mencari sambil mondar-mandir juga. Saya hampiri dan tanya apa kita cari Pak? dia bilang kantong plastik hitam. Tapi tetap tidak mau dia jelaskan bahwa itu uang,” ujarnya.
Setelah terus berusaha mendekati, Muhammad Said akhirnya berterus terang dan menjawab pertanyaan Irwan. Kepada Irwan, ia mengaku bahwa sedang mencari uang yang terbungkus plastik hitam. Uang itu tidak sengaja dijatuhkan oleh karyawannya bernama Rendi.
Mendengar pengakuan tersebut, Irwan kembali bertanya berapa jumlah dan ciri-ciri uang yang dicari. Irwan juga menanyakan selain uang apa saja isi kantong plastik hitam itu.
“Dia jawab karyawannya baru saja dikasih uang, setelah lima menit kemudian ditelepon bilang hilang itu uang. Jadi saya tanya berapa jumlahnya Pak? dia bilang Rp 24.250.000 juta dalam kantong plastik hitam,” ungkap Irwan.
“Satu ikat Rp 10 juta, pecahan uang Rp 100 ribu. Dia bilang juga ada ATM BNI-nya. Jadi saya bilang cocok kalau ini yang punya uang, karena sama persis dengan isinya isi dari kantong plastik yang saya temukan,” katanya.
Irwan berusaha menenangkan Muhammad Said dan Rendi yang kala itu sedang panik, dan mengatakan uang tersebut masih aman bersamanya. Ia kemudian mengembalikan uang tersebut tanpa mengambil satu rupiah pun.
“Saya tidak langsung kasih. Saya pastikan dulu kalau dia betul yang punya uang. Jangan sampai saya salah kasih. Tidak ada saya ambil biar satu sen pun. Tidak ada saya korek-korek begitu,” jelas Irwan.
Saat uang itu dikembalikan, Rendi pun langsung memeluk Irwan sambil mengucapkan rasa terima kasih. Ia terharu hingga meneteskan air mata melihat kejujuran Irwan. Rendi mengaku tidak tahu bagaimana nasibnya jika uang yang itu hilang dan tidak ditemukan.
“Responya itu antara sedih dengan gembira. Langsung dia peluk saya, sampai-sampai dia nangis. Dia bilang sama saya, seandainya tidak saya dapat ini uang Pak, saya yang ganti dan mungkin saya sudah tidak kerja di tempatku,” kata Irwan sambil mengingat kembali ucapan Rendi.
BACA JUGA:Â Tak Mau Ambil Uang Rp 500 Juta yang Ditemukannya di KRL, Ini Alasan Petugas Kebersihan di Bogor
Muhammad Said kemudian berusaha ingin memberikan imbalan, namun Irwan menolak. Meski gajinya sebagai juru parkir tak seberapa, namun prinsip yang dipegang Irwan dalam menolong sesama tetap teguh dengan penuh keikhlasan.
“Itu hari dia mau kasih saya, tapi saya bilang ikhlas, tidak niat saya mau dapat imbalan. Makanya terharu sekali itu bosnya sama anak-anak tukang parkir di sini. Dia bilang terima kasih banyak pak, masih ada orang seperti kita,” jelas Irwan.
Muhammad Said yang dikonfirmasi Sulsel.Suara mengaku, terharu dengan kejujuran Irwan. Selama ini ia memandang sebelah mata orang-orang yang kerja sebagai tukang parkir. Ia pun mengaku menyesal karena menganggap tukang parkir merupakan orang-orang yang tidak jujur. Namun, kejujuran Irwan, katannya, telah membuatnya sadar diri bahwa anggapan negatifnya itu tidak semuanya benar.
“Saya terharu, setelah yang tadinya anggapan saya negatif tukang parkir bisa ini. Berarti saya berdosa selama ini,” kata dia.
Kejujuran Irwan pun turut diapresiasi Direktur PD Parkir Makassar Raya, Irham Syah Gaffar. Ia pun kemudian mengangkat Irwan sebagai pegawainya.
Menurutnya, sikap yang ditunjukkan Irwan harus menjadi role model para jukir yang ada di Kota Makassar. Sehingga pola pikir masyarakat yang menganggap jukir itu orang yang tidak jujur dapat berubah ke arah yang lebih baik.
“PD Parkir memberikan penghargaan, menjadikan Irwan sebagai pegawai PD Parkir. Ini yang perlu diperlihatkan kepada masyarakat. Saya yakin masih banyak Irwan di luar sana yang punya dedikasi seperti ini,” pungkasnya. []
SUMBER: SULSEL SUARA