MAKASSAR–Irwan Torre, juru parkir (jukir) di Kota Makassar, menuai pujian usai mengembalikan uang Rp 24 juta yang ditemukannya tercecer di parkiran sebuah mal. Lelaki 37 tahun yang ternyata tidak tamat SD itu mengaku mendapat pelajaran dan pesan dari orang tuanya agar selalu berbuat jujur.
“Saya tidak tamat SD, cuma sampai kelas IV SD, belum (sempat) tamat,” kata Irwan, seperti dikutip dari Detik, Ahad (20/9/2020).
Kondisi ekonomi keluarga yang terbatas membuat orang tua Irwan tak mampu membiayai anaknya untuk sekolah. Meski begitu, orang tuanya membekali Irwan dengan pendidikan karakter yang baik yakni pesan agar selalu jujur.
BACA JUGA: Kembalikan Rp24 Juta yang Ditemukannya, Inilah Kisah Mujur Juru Parkir Jujur di Makassar
“Dari orang tua memang itu Pak, ajarannya orang tua, bapak-ibu. Walaupun kita miskin, dipandang bagaimana sama orang yang penting jujur,” terang Irwan.
Dia pun menceritakan salah satu petuah ayahnya pada 1996, yakni saat ia diberi tahu tidak bisa melanjutkan sekolah karena masalah biaya. Irwan mengaku dibekali nasihat agar menjadi orang jujur, agar mujur di kemudian hari.
“Pesannya orang tua, waktu saya putus sekolah. Dia bilang ‘saya minta maaf Nak, saya tidak bisa sekolahkan kamu karena keadaan bapak sama ibumu begini, tidak punya biaya’,” kata Irwan.
“Makanya insyaallah itu besok-besok kamu kerja, usahakan jujur. Walaupun kamu itu tidak punya sekolah, kalau jujur pasti kamu mendapatkan kerja yang lebih baik, pasti banyak yang suka karena kamu jujur,” sambung Irwan mengenang pesan-pesan ayahnya.
BACA JUGA: Beli Sofa Bekas, Pria Ini Temukan Uang Ratusan Juta
Pesan itu terbukti. Karena kejujurannya mengembalikan uang Rp 24 juta yang tercecer kepada pemiliknya itu, Irwan kini diangkat jadi pegawai PD Parkir Kota Makassar. Kejujuran Irwan langsung diapresiasi Susuman Halim, salah satu anggota direksi PD Parkir Makassar.
Terkait diangkatnya dia jadi pegawai, Irwan mengaku senang. Pasalnya, sejak dulu dia ingin menjadi seorang pegawai namun tidak berani berharap banyak karena tidak punya ijazah.
“Saya senang sekali karena saya dulu memang mau jadi pegawai, tapi kedua orang tua tidak mampu (menyekolahkan) jadi terpaksa saya turun ke jalan, bantu-bantu orang tua,” katanya. []
SUMBER: DETIK