JAKARTA— Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam akan menggelar International Islamic Education Exhibition (IIEE). Event ini bertujuan mempromosikan pendidikan Islam di Indonesia agar dikenal lebih luas dan diakui oleh masyarakat Internasional.
Kepastian gelaran IIEE perdana ini disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, pada Focus Group Discation PTKI di ICE BSD Serpong.
Menurut Kamaruddin Amin, IIEE dimaksudkan mengenalkan corak pendidikan Islam Indonesia yang sangat peduli terhadap toleransi dan moderasi agama, inklusivitas dan kehidupan yang damai. “Kita ingin menunjukan kepada dunia tentang distingsi dan keunggulan pendidikan Islam,” katanya, pada Rabu (25/10/2017) kemarin.
Kamaruddin menilai, posisi Indonesia di tengah kehidupan global amat penting dan strategis. Sebab, Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar ke-4 dunia, setelah Cina, India, dan Amerika. Indonesia juga negara muslim terbesar dengan jumlah pemeluk sekitar 200 juta.
“Indonesia juga sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia di tengah keberagaman etnis, pulau, dan bahasa,” tegasnya.
Dengan posisi strategis semacam ini, lanjut Kamaruddin, dunia harus tahu bahwa Indonesia juga memiliki lembaga pendidikan Islam yang sangat banyak. Saat ini, terdapat 57 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri, 675 perguruan tinggi keagamaan Islam swasta, sekitar 75.000 madrasah, serta 29.000 pesantren dan 84.000 Madrasah Diniyah Takmiliyah.
Disadari Kamarudin Amin, kendati memiliki khazanah akademik dan budaya Islam nusantara yang sangat kaya, Indonesia belum cukup dikenal sebagai destinasi studi-studi keislaman.
“Pendis Expo menjadi sarana efektif mengenalkan berbagai kekhasan pendidikan tinggi Islam, pesantren, madrasah di mata publik internasional,” pungkasnya.[]