JAKARTA—Kementerian Agama menjajaki kerja sama bidang pustaka atau lektur dan khazanah keagamaan dengan Islam Arastirmalari Merkezi (ISAM) dan Islam Isbirligi Teskilati (IRCICA) di Istanbul, Turki.
“MoU disetujui dan ditandatangani kedua belah pihak,” ujar Kepala Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Balitbang-Diklat Kementerian Agama Muhammad Zain.
Zain mengatakan ISAM berdiri untuk berkontribusi dalam menggali pengetahuan dan kebenaran serta presentasi yang kuat tentang sejarah Turki, budaya, dan peradabannya.
“Di sana kami disambut baik, ditunjukan artikel-artikel terkait Indonesia,” ujar Zain melalui siaran pers-nya, Sabtu (7/4/2018).
Menurut Zain, lembaga seperti ISAM cocok dengan Indonesia.
“ISAM melakukan penelitian baik dari sisi khazanah masa lampau maupun metode pengetahuan modern,” terang M Zain.
ISAM sendiri berdiri pada 1988 berada di bawah naungan Türkiye Diyanet Vakfi (Turkiye Diyanet Foundation). Tujuannya mendukung Diyanet Isleri Baskanligi (kegiatan kementerian agama).
ISAM mendukung proyek-proyek nasional dan internasional untuk mengkomunikasikan hasil-hasil yang dicapai, kepada masyarakat ilmuwan yang lebih luas. ISAM juga melaksanakan seminar, konferensi, menerbitkan buku dan jurnal-jurnal serta ensiklopedia.
Selain ISAM, Zain juga berkunjung ke Islam Isbirligi Teskilati (IRCICA), sebuah lembaga riset berteknologi tinggi di Istanbul. Ini adalah lembaga internasional yang berkonsentrasi pada riset, publikasi, dokumentasi dan informasi mengenai sejarah dunia Islam, seni budaya dan peradaban.
“Organisasi yang berdiri pada 1980 ini, berada di bawah komando Organisasi Islam International (OKI) Bidang Kebudayaan,” kata Zain.
IRCICA memiliki perpustakaan digital yang memberi akses kepada pengunjung baik lokal maupun internasional. Semua buku dan manuskrip dalam bentuk didigital, dapat diakses oleh penggunanya di berbagai tempat.
Menurut Zein, pimpinan IRCICA, Halit Eren menyatakan, banyak hal bisa digarap bersama dengan Pemerintah Indonesia. Seperti dalam bidang lektur, antara lain pelatihan staf untuk konservasi, serta mengadakan konferensi internasional. []
SUMBER: ANADOULU