JAKARTA—Dalam rangka menangkal dan meluruskan penyalahgunaan Ayat-Ayat Al Quran (Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an), Pesantren Al Hikmah mengadakan bedah buku karya Ustad Abu Bakar Baa’Syir yang berjudul “Meluruskan Makna Kalimat Tauhid dan Makna Indah”.
Dalam acara ini Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an Kementerian Agama Dr KH Muklis Hanafi, MA turut hadir sebagai pembicara.
Dalam penyampainya, ia mengungkapkan untuk mempelajari Al-quran dan hadist tidak bisa sesederhana memahami melalui terjemahannya. Namun, kata dia harus dipelajari melalui guru atau orang-orang yang otoritatif.
“Kebanyakan dari mereka yang terjerumus ke pemikiran ekstream radikal, karena memahami teks-teks itu secara parsial, tekstual bahkan tidak melalui guru,” ujarnya saat ditemui Islampos.com di gedung STKQ (Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an) Pesantren Al Hikmah Jalan. H. Amat Kukusan, Beji Kota Depok, Kamis (25/1).
Menurutnya, kalaupun bertemu guru yang mempunyai pandangan atau jalan pikiran yang juga memiliki pandangan ekstrem tersebut.
“Yang kedua, sekarang ini mungkin kecenderungan masyarakat modern ingin sesuatu yang simpel padahal untuk pemahaman agama ini tidak sesederhana itu,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, karena hal itu, butuh proses perjalanan yang cukup panjang karena teks harus berinteraksi dengan realitas. []
Reporter: Rhio