PALESTINA–Badan Standar Palestina (PSI) dan Kementerian Kesehatan (Depkes) secara resmi menyetujui ventilator medis yang dirancang dan diproduksi oleh fakultas teknik dan kedokteran Universitas Al-Quds (AQU). Ventilator karya AQU ini juga akan diresmikan awal bulan ini, siaran pers Universitas Al-Quds melaporkan pada Rabu (29/4/2020).
Keputusan secara resmi menyetujui ventilator medis AQU datang setelah PSI dan kemenkes melakukan serangkaian tes teknis yang luas dan uji coba medis yang dilakukan pada prototipe selama tiga minggu terakhir, di bawah pengawasan beberapa tim ahli yang bekerja sepanjang waktu. Tes diselesaikan dengan cepat, mengingat kebutuhan ventilator medis di seluruh dunia saat pandemi COVID-19 sangat mendesak.
BACA JUGA: Ulama Alquds: Umat Muslim Akan Serentak Masuk Al Aqsha dengan Takbir
Menurut sebuah studi oleh Imperial College London, sekitar 30% pasien virus corona amat memerlukan bantuan mesin pernapasan. Besarnya penyebaran Covid-19 di seluruh dunia telah membebani sistem perawatan kesehatan, dan menyebabkan kekurangan ventilator yang bisa mengancam jiwa para pasien.
Presiden Universitas Al-Quds, Imad Abu Kishek, mengumumkan bahwa universitas akan segera memulai proses produksi 100 unit untuk dikirim ke rumah sakit Palestina dan pusat perawatan melalui Kementerian Kesehatan, sebagai kontribusi universitas melawan Covid-19 di Palestina.
BACA JUGA: Tawanan Palestina Terinfeksi Corona, Hamas: Israel Bertanggung Jawab Penuh
Prototipe ventilator AQU dirancang dan dibangun oleh tim profesor senior dari Fakultas Kedokteran universitas yang berspesialisasi dalam penyakit paru-paru dan perawatan intensif, dan profesor dari Fakultas Teknik yang berspesialisasi dalam biomedis, elektronik, dan teknik komputer.
Model AQU didasarkan pada desain asli yang menggunakan bahan dan perangkat keras yang tersedia di domain lokal dan dengan biaya rendah. Fitur ini, bersama dengan seperangkat mode pernafasan yang sepenuhnya terkomputerisasi, adalah salah satu tambahan inovatif dalam prototipe AQU. []
SUMBER: WAFA