ANKARA–Puluhan warga Suriah meninggal akibat insiden serangan kimia yang terjadi di Provinsi Idlib, Suriah pada Selasa (4/4/2017). Kementerian Kesehatan Turki sampai saat ini masih mengungkap penyebab kematian tersebut, meskipun berdasarkan hasil autopsi awal yang dilakukan mengatakan para korban terpapar gas sarin.
Lewat sebuah pernyataan resmi yang dikutip dari Alarabiyah, Kemenkes Turki mengatakan “Bukti yang terdeteksi pada pasien menunjukkan bahwa kemungkinan besar mereka memang terkena zat kimia (sarin),” ungkap Kemenkes Turki pada Kamis (6/4/2017).
Sekurang-kurangnya, 84 orang tewas dalam insiden mematikan tersebut. Sementara, puluhan korban lainnya masih kejang-kejang, sesak nafas, dan mengeluarkan busa di mulut. Sebagian korban dilarikan ke Turki untuk mendapatkan perawatan medis.
https://www.facebook.com/ebuzzzzz/videos/257912661337390/
Sejumlah pemimpin dunia mengecam tindakan rezim Bashar al-Assad yang membunuh warga negaranya sendiri menggunakan senjata kimia beracun. Namun demikian, Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem menyangkal tuduhan penggunaan gas beracun di Kota Khan Sehikhoun itu untuk menyerang warganya.
“Tentara Suriah tidak akan pernah menggunakan senjata kimia semacam itu terhadap warga kami sendiri. Bahkan, dalam melawan teroris sekali pun, kami tidak akan menggunakannya,” kata Muallem.
Sebanyak 31 korban yang terluka dalam insiden kota Khan Sheikhoun menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Turki. Dari jumlah itu, tiga orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia sejak dibawa dari Suriah. []