PALESTINA—Departemen Pertanian Gaza dilaporkan telah memutuskan untuk melarang impor buah-buahan Israel dari penyeberangan Karem Abu Salem pada Rabu (11/7/2018). Langkah ini sebagai tanggapan terhadap keputusan Israel yang menghentikan impor sayuran dari Gaza yang terkepung.
Tahseen al-Sakka, direktur pemasaran Kementerian Pertanian, mengatakan bahwa keputusan itu dibuat untuk menekan Israel setelah keputusannya baru-baru ini untuk melarang ekspor dari Gaza.
BACA JUGA: Pesawat Israel Racuni Ladang Petani Gaza
Sakka mengatakan kepada Quds Press bahwa penutupan penyeberangan dan larangan ekspor sayuran telah berdampak negatif bagi petani Gaza yang telah menderita kerugian besar yang diperkirakan mencapai 100 dolar per hari.
Sakka juga mengingatkan bahwa larangan Israel atas masuknya pasokan pertanian ke Jalur Gaza merupakan ancaman besar bagi kegiatan pertanian di daerah yang terkepung.
Israel memutuskan untuk memperketat blokade di Jalur Gaza sebagai tanggapan terhadap layang-layang dan balon api yang dikirim para pemuda Gaza ke permukiman Israel yang berdekatan.
Karem Abu Salem adalah satu-satunya penyeberangan komersial yang menghubungkan Jalur Gaza dengan dunia luar. Penyeberangan ini menjadi sangat penting sejak Israel benar-benar telah menutup lima penyeberangan perbatasan serupa sebagai bagian dari blokade yang diberlakukan di daerah kantong pantai selama lebih dari 12 tahun.
BACA JUGA: Israel Bangun Barikade Bawah Laut di Perbatasan Gaza
Menurut laporan Eropa, sekitar 40% dari dua juta penduduk Gaza hidup di bawah garis kemiskinan, sementara 80% dari mereka bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan mereka. []
SUMBER: PIC