TURKI—Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dilaporkan telah mengkritik Departemen Luar Negeri AS. Kritik ini dilayangkan setelah muncul laporan bahwa pihak Departemen Luar Negeri AS tidak akan menggelar acara buka puasa (Iftar) untuk mengakhiri puasa pada bulan suci Ramadhan.
Erdogan mengatakan pada hari Kamis (1/6/2017) bahwa keputusan AS untuk tidak menyelenggarakan Iftar adalah tindakan diskriminatif terhadap kebebasan beragama, AFP melaporkan pada Jumat (2/6/2017).
Langkah AS ini juga menyebabkan “Pandangan Turki tentang Amerika Serikat berubah.” Pernyataan ini Erdogan sampaikan saat berbicara di sebuah acara Iftar di Ankara.
Sekretaris Negara AS Rex Tillerson menolak proposal awal untuk mengadakan acara buka puasa. Namun hal ini masih dipertimbangkan, karena ada kemungkinan lain untuk menggelar acara buka puasa untuk menghormati umat Islam, menurut pejabat Departemen Luar Negeri AS.
“Apakah Anda tak menyadari bahwa kebijakan yang Anda ambil tidak menentang kebebasan beragama? Apa yang tengah Anda lakukan?” Tanya Erdogan. []