MEMASUKI bulan Dzulhijjah, kita jangan sampai melewatkan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah karena Allah kembali menurunkan karuniaNya dengan pahala khusus untuk setiap ibadah yang dilakukan. 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dikategorikan oleh Rasulullah SAW sebagai hari yang paling agung.
Keagungannya karena semua amal kebaikan di dalamnya bernilai sangat dicintai dan disukai oleh Allah swt. Karenanya, 10 hari pertama Dzulhijjah dapat disetarakan dengan 10 hari terakhir Ramadhan dalam konteks beramal shalih di dalamnya. Tentu, kita ingin memaksimalkan 10 hari pertama Dzulhijjah dengan beragam amal kebaikan, seperti para pendahulu kita yang sudah mencontohkan sebagai teladan. Berikut keutamaan 10 Dzulhijjah:
BACA JUGA: 10 Hari Pertama Dzulhijjah; Hari Paling Utama di Dunia
1. 10 Hari yang Disumpah oleh Allah SWT
Allah swt bersumpah dengan salah satu waktu ciptaanNya yang disebut dengan istilah ‘Malam Sepuluh’. Terdapat beragam pandangan para ulama, diantaranya 10 malam terakhir Ramadhan, dan 10 Dzulhijjah.
Imam Ibnu Katsir ra lebih memilih pendapat yang menyatakan maksudnya adalah 10 Dzulhijjah. Pendapat ini adalah pendapat Ibnu Abbas ra, Mujahid, Qatadah, serta mayoritas salaf dan khalaf.
Mereka berhujjah dengan makna firman Allah swt: “Dan demi malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 2)
Yang berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa maksudnya adalah 10 Dzulhijjah:
Dari Jabir ra, dari Nabi SAW: “Sesungguhnya sepuluh yang dimaksud adalah 10 hari jelang Idul Adha, sedang witir adalah hari Arafah (9 Dzulhijjah), dan As-syaf’u adalah hari penyembelihan”. (HR. Ahmad)
2. 10 hari yang Paling Dicintai Allah SWT untuk Beramal
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak ada hari di mana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari bulan Dzulhijjah.” Mereka bertanya : “Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab: “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.” (HR. Bukhari)
Beragam redaksi yang digunakan oleh hadits untuk menunjukkan nilai keutamaan, di antaranya: lebih utama, lebih agung, lebih dicintai, dan sebagainya. Keutamaan yang besar dari beramal di 10 hari pertama Dzulhijjah di hadits ini menggunakan bahasa ‘lebih dicintai.’
BACA JUGA: Dzulhijjah, Bulan Penuh Kemuliaan
3. Hari yang Paling Agung
Diriwayatkan dari Umar Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid.” (HR. Ahmad). []
SUMBER: IKADI