HIDAYAH secara bahasa berarti petunjuk.
Hidayah merupakan sesuatu yang sangat berharga.
Allah memberikan hidayah dan menyesatkan manusia sesuai yang dikehendaki-Nya.
Sebagaimana tercantum dalam Al Quran:
فَاِ نَّ اللّٰهَ يُضِلُّ مَنْ يَّشَآءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ
“Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Fatir [35]: Ayat 8)
BACA JUGA: 3 Macam Hidayah yang Sangat Mahal
Jalan hidup manusia terbagi menjadi dua jalan.
Jalan hidayah yang mengantarkannya kepada Allah Ta’ala dan jalan kesesatan yang membuatnya terombang-ambing dalam kehidupan dunia yang fana ini.
Datangnya hidayah tak ada yang tahu. Ia bisa datang kapan saja dan dimana saja. Dan perantaranya pun bisa siapa saja dan apa saja.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu,
فَوَاللَّهِ لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ
“Demi Allah, jika Allah memberikan petunjuk kepada satu orang saja melalui perantaraanmu, itu lebih baik bagimu dibandingkan dengan unta merah (yaitu unta yang paling bagus dan paling mahal, pen.).” (HR. Bukhari no. 3009, 3701, 4210 dan Muslim no. 6376)
Tentu yang dimaksud dari “perantara hidayah” adalah juru dakwah.
Itu artinya dakwah untuk mendekatkan orang-orang kepada hidayah merupakan satu amal baik yang nilainya jauh lebih berharga dari sekedar unta merah (kendaraan terbaik di zaman Nabi).
Jadi, pekerjaan dakwah bukanlah hal sepele. Tapi merupakan amalan yang mulia yang kedudukannya demikian luhur dalam pandangan Allah dan Rasul-Nya.
Menjadi kebahagian yang tiada terkira ketika Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai perantara datangnya hidayah kepada saudara kita yang lainnya.
BACA JUGA: Cerita Hidayah dan Masa Lalu Wilhelm Ott, Petarung MMA yang Masuk Islam
Allah Ta’ala telah menjadikan jalan-jalan dan perantara bagi hamba-Nya untuk mendapatkan hidayah. Ia memilih dari hamba-hamba-Nya para pemberi petunjuk bagi hamba-hamba-Nya yang lain, sehingga mereka dapat menggiring orang lain menuju hidayah Allah Ta’ala.
Jadi, alangkah indahnya jika kita termasuk kedalam perantara hidayah, berapa banyak pahala dan kebaikan yang akan kita dapatkan jikalau kita menjadi sebab seseorang mendapat hidayah.
Dan tentu, betapa senangnya kita, saat melihat orang yang tadinya berada dalam kubangan dosa, setelah mendapatkan hidayah dengan perantaraan kita, kini ia menjadi pecinta Allah Ta’ala yang bermandikan cahaya. []
SUMBER: ISLAM ADALAH SUNNAH