PURWOREJO–Kemunculan kelompok yang mengatasnamakan Keraton Agung Sejagat baru-baru ini telah menggegerkan masyarakat di Purworejo, Jawa Tengah bahkan nasional.
Parahnya kelompok yang dipimpin Totok Santosa Hadiningrat ini juga mengklaim bahwa mereka memiliki kekuasaan melebihi NKRI, bahkan sampai seluruh dunia.
BACA JUGA: Kanjeng Kiai Tunggal wulung, Bendera Keraton Yogya yang Berasal dari Kain Kiswah
Terkait hal itu, pengamat budaya Prof Dr Bani Sudardi pun memberi tanggapan terkait munculnya Keraton Agung Sejagat. Setelah mendengar kemunculan kelompok itu, Ia bisa menebak jumlah pengikutnya hanya ratusan orang saja. Bahkan lebih lanjut, Bani menjawab kemunculan kelompok itu merupakan hal yang biasa.
“Saya sudah mendengar hal itu, mungkin hanya kelompok kecil saja, anggotanya ratusan. Dari segi kebudayaan, adalah hal biasa adanya orang-orang yang mengaku-ngaku punya kekuasaan,” kata Bani.
“Itu sama seperti orang yang mengaku Imam Mahdi atau Messiah,” tutur Bani kepada Tribunnews.com, Selasa (14/1/2020).
Menurut Bani, munculnya kelompok itu bisa dipicu adanya sebuah krisis.
“Setiap masyarakat yang mengalami suatu krisis, baik krisis sosial maupun spiritual, kemunculan itu akan tumbuh subur,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Bani menegaskan adalah kewajaran dalam munculnya kelompok Keraton Agung Sejagat. Terutama di dalam masyarakat yang berbudaya seperti Indonesia.
“Munculnya hal itu seperti hukum alam, akan selalu muncul dimana pun, terkhusus dalam masyarakat yang berbudaya,” tutur Bani.
BACA JUGA: 13 Destinasi Wisata Magelang Jawa Tengah (1)
Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah telah meresahkah warga. Warga resah karena kelompok tersebut mengklaim diri mereka sebagai kerajaan baru setelah 500 tahun berakhirnya imperium Majapahit.
Berdasarkan informasi, anggota Keraton Agung Sejagat ini diklaim mencapai sekitar 450 orang. Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau agar keberadaan kelompok tersebut tidak meresahkan masyarakat. []
SUMBER: TRIBUN