JERMAN—Seorang presenter berita cuaca Jerman tampil tak biasa dengan mengenakan jubah petani tradisional Mesir dalam sebuah siaran televisi. Ia sengaja mengenakan pakaian khas Mesir tersebut akibat gelombang panas yang kini tengah mencengkeram Eropa dari Mediterania ke Lingkar Arktik.
Pembaca siaran cuaca RTL, Bernd Fuchs mengenakan galabeya—jubah tradisional Mesir Lembah Nil—ketika ia membawakan berita prakiraan cuaca pada Ahad (5/8/2018).
BACA JUGA: Profesor Jerman Ungkap ‘Keunikan’ Al-Qur’an Terjemahan Indonesia
“Gelombang panas belum memengaruhi pikiran saya, tetapi saya telah mengenakan apa yang paling sesuai dengan cuaca gurun yang diperkirakan akan terjadi di Jerman,” kata Fuchs.
Galabeya adalah pakaian longgar yang biasa dikenakan oleh petani dan pedagang di seluruh Mesir untuk kenyamanan dan sirkulasi udara saat mereka bekerja di suhu panas Afrika Utara.
Video dari siaran tersebut telah dibagikan oleh orang Mesir di media sosial dengan banyak pengguna yang memuji Fuchs karena merangkul budaya lokal mereka.
Selama beberapa pekan matahari bersinar tanpa henti dan suhu mendekati rekor trtinggi, telah menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan di seluruh Eropa.
Diperkirakan Jerman akan mengalami lonjakan suhu para pertengahan Agustus sebesar 39 derajat Celcius. Angka resmi menunjukkan suhu rata-rata untuk April-Juli mengalami kenaikan 3,6 derajat lebih tinggi dari periode 1961-1990.
BACA JUGA: Diduga Benci Islam, Pria Jerman Ini Ancam Tusuk Pasien Muslim
Petani Jerman terus memohon bantuan agar tanaman mereka selamat dari bencana kekeringan. Bahkan presiden asosiasi petani Jerman, Joachim Rukwied meminta bantuan satu miliar euro (1,15 miliar USD) kepada pemerintah. Pasalnya tingkat kegagalan panen mencapai 70 persen di beberapa daerah.
Lebih dari sejuta anak kembali ke sekolah pada hari Senin di tiga negara bagian Jerman – Rhineland-Palatinate, Saarland dan Hesse – tetapi beberapa di antaranya diizinkan pulang lebih awal karena gelombang panas. []
SUMBER: ALARABY