KABAR masuk Islam-nya penyanyi asal Irlandia, Sinead O’Conor baru-baru ini cukup meyita perhatian publik. Pelantun ‘Nothing Compares 2U’ itu pertama kali mengumumkan bahwa dirinya telah menjadi mualaf pada pertengahan Oktober tahun ini (2018).
Artis kontroversial yang kini telah berusia kepala lima itu mungkin cukup dikenal oleh penggemar musik era 90-an. Namun, bisa jadi tak banyak generasi milenial yang mengenal sosoknya.
BACA JUGA: Pengakuan Sinead O’Connor: Semua Telaah Kitab Suci Mengarah pada Islam
Siap sebenarnya wanita yang dulu lekat dengan penampilannya berkepala plontos tersebut?
Sinead lahir di Dublin, Irlandia, pada 8 Desember 1966. Nama lengkapnya Sinead Marie Bernadette O’Connor. Nama tersebut terinspirasi dari nama Sinead de Valera, istri Presiden Eamon de Valera.
Selanjutnya, Sinead dempat beberapa kali mengganti namanya. Kala memeluk agam Khatolik, dia merubah nama menjadi Magna Davitt. Dan kini, nama barunya sebagai seorang muslim adalah Shuhada Davitt.
Sinead mulai terkenal pada akhir 80an dengan lagu Nothing Compares 2 U. Lagu tersebut hits di Irlandia, Inggris, Jerman, Australia dan AS. Debut albumnya The Lion and The Cobraberhasil terjual higga 2,5 juta copy.
Puncaknya, album I Do Not Want What I Haven’t Got yang dirilis tahun 1990 mendudukan dia ke peringkat pertama dengan penjualan mencapai 7 juta copy. Hingga saat ini, O’Connor telah mengeluarkan 10 album solo.
Bertolak belakang dengan kariernya yang melesat dengan mulus, kesehatan mental Sinead justru mengalami permasalahn pelik. Dilansir dari dailymail, O’Connor pernah didiagnosis gangguan bipolar lebih dari satu dekade yang lalu. Dia telah berjuang dengan depresi dan pasca stres traumatis selama bertahun-tahun.
Dalam sebuah wawancara di acara Oprah Winfrey Show, Sinead mengatakan sebelum diagnosis bipolar dia telah berjuang dengan pikiran untuk bunuh diri dan rasa takut yang luar biasa. Hal tersebut terjadi pada tahun 2007. Konsumsi obat yang rutin lah yang membantu dirinya sembuh.
Empat tahun setelah wawancara tersebut, O’Connor mengklaim diagnosis tentang dirinya yang mengidap gangguan bipolar itu ternyata salah.
BACA JUGA: Sinead O’Connor: Terima Kasih pada Saudara-saudari Muslimku yang Baik Hati
Namun, pada 2015 hingga 2017, Sinead masih kerap membuat penggemarnya cemas akan kondisi mentalnya.
”Sama sekali tidak ada orang dalam hidupku kecuali dokterku, psikiaterku –pria paling manis di dunia, yang mengatakan aku adalah pahlawannya-, dan itu adalah satu-satunya hal yang membuatku hidup saat ini… dan itu agak menyedihkan,” tulis Sinead setahun lalu (2017).
Dia juga menggambarkan bahwa dirinya merasa sendirian.
”Saya ingin semua orang tahu bagaimana rasanya, itulah mengapa saya membuat video ini. Penyakit mental, itu seperti obat-obatan, tidak memberikan siapa Anda, dan apa yang lebih buruk, itu stigma, itu tidak memberi Anda siapapun.”
Keputusannya memeluk Islam, baru-baru ini membawa perubahan dalam diri Sinead. Dia yang identik dengan kepala plontos, kini menutupnya dnegan hijab. Bahkan di Twitter-nya dia menulis, “Happy,” menggambarkan bagaimana perasaannya saat ini.
“…Dan aku memang seorang tua yang jelek. Tapi, aku adalah orang tua jelek yang sangat-sangat bahagia,” kicaunya. []
SUMBER: DAILYMAIL