Oleh: Tri W Fawra
tri_fawra1711@yahoo.com
MALU sendiri lihat postingan kenangan FB. Bersyukur, udah lebih bisa tahan emosi, semua butuh latihan dan jam terbang.
Dalam ilmu psikologi, manusia adalah makhluk yang unik. Kreatifitas dan pemikiran tiada batas. Saking bebasnya sering menerobos rambu-rambu yang berlaku. Yang belum bisa tahan emosi (aku pun masih belajar hehehe), ada sedikit saran. Cek it out.
Saat bad mood, jauhkan semua alat komunikasi dan smartphone
Biar nggak ‘gatel’ untuk ‘curhat’ ke ranah publik. Emang nggak malu seindonesia tau masalah kamu, meski kamu bukan publik figur?
Inget terus kalau medsos bisa dilihat dan dibaca siapa aja
Dari semua kalangan sampai Kidz jaman Now, jika tulisanmu sampai ditiru dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jika mengandung hal yang positif, kamu akan mendapatkan pahala karena mengajak dalam kebaikan, namun jika sebaliknya. Bukan hanya memperbanyak orang dengan perilaku sama sepertimu, tapi pertanggung jawaban dengan Allah juga begitu berat.
Ingat umur
Kita nggak pernah tau kapan malaikat izroil menjemput. Jika tidak bisa melakukan kebaikan dengan tindakan. Minimal menyebarkan manfaat dalam tulisan. Bahkan sampai membuat buku. Jika banyak yang terjaring dari membaca tulisan dan bukumu, In Syaa Allah pahala kan mengikuti.
Semua kebaikan atau anggapan baik orang lain kepadamu, butuh proses yang tidak instan. Jadikan semua kesalahan sebagai pembelajaran untuk naik ke level yang lebih tinggi. Jika masih banyak orang lain yang tidak suka kepadamu. Yakinlah, Allah itu deket. Dialah yang maha membolak balikan hati, mintalah agar kita selalu istiqomah. Dengan begitu Allah kan memudahkan segala sesuatu. In Syaa Allah. Wallahu a’lam bissawab. []
Tangerang, 18 Desember 2017