Oleh: Fitri Amalia,
‘KENAPA‘ adalah kata yang seringkali muncul saat di hati ini sedang kurang bersyukur. Sedang iri, atau lagi senang mengeluh.
“Kenapa ya, kok muka jadi jerawatan gini, badan jadi gendut, perasaan dulu langsing dan cantik?”
“Kenapa juga tetangga depan yang suaminya kerjanya samaan tapi kok mobilnya bagusan dia?”
“Kenapa juga kok dia lahir di keluarga kaya, sedang saya lahir di keluarga pas-pasan?”
“Kenapa juga ayah ibu, kakak dan saudara-saudaranya orang soleh, sedang lingkungan saya apalah-apalah?”
Dipikir-pikir ini kata ‘kenapa’ kok kenapa sering lewat mondar-mandir di pikiran kita? Direnung- renung kenapa juga ngga ada jawabannya?
Apa jawabannya sudah ada tapi diri ini enggan mengakuinya?
Jawabannya sudah takdir ketentuan Allah.
Atau jawabannya memang salah kita sendiri yang tidak bisa menjaga dan merawat diri serta mengusahakan hidup agar lebih baik.
Ternyata jawabannya sudah jelas, tapi karena kurang bersyukur enggan berusaha, makannya kata ‘kenapa’ tetap saja mondar mandir di kepala kita bermain bersama kekufuran.
“Kenapa begini?”
“Kenapa begitu?”
“Kenapa?”
“Kenapa?”
Kebanyakan kenapa, akhirnya badan jadi lemes hidup kurang semangat. Padahal jika dipikir seharusnya supaya hidup ini lebih asik, tidak usah bertanya-tanya ’kenapa’. Cukup jalani saja apa yang terbaik yang bisa dilakukan, syukuri segalanya. Kalaupun ‘kenapa’ itu hadir, jadikan kata itu sebagai sarana mengoreksi diri atau sarana untuk lebih memikirkan kebesaranNya.
* * *
Nabi Ibrahim (‘Ibrāhīm):7 – Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. []
Bengkulu 10 Februari 16
Fitri Amalia, lahir di Kediri 24 Agustus 1982. Beragama Islam, Menikah dengan 2 anak. Saat ini tinggal di Bengkulu. Riwayat pendidikan saya SDN Bojong II di Tangerang, SMPN 16 di Tangerang dan SMUN 7 di Tangerang. Lalu melanjutkan D3 Akuntansi STIE Bhakti Pembangunan di Jakarta. Pernah bekerja selama kurang kebih 5 tahunan sebagai Accounting dan Adm umum di 2 perusahaan swasta berbeda. Pernah juga membantu mengajar di sebuah TPQ pada saat masih SMA. Saat ini adalah Ibu Rumah Tangga juga aktif menulis di media sosial serta aktif juga di grup kepenulisan ‘Komunitas Bisa Menulis’ yang memiliki member lebih dari 130 ribuan orang.