KENAPA Allah SWT bersumpah demi waktu Ashar? Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Surah Al-Ashr (surah ke-104) ayat 1:
وَالْعَصْرِۙ
Demi masa,
Penjelasan Ayat
Para ulama berbeda pendapat tentang makna al-ashr. Sebagian memahaminya sebagai waktu Ashar. Jadi, waktu yang dimaksud adalah sejak masuknya waktu Ashar dan berakhir ketika panjang bayangan seseorang dua kali panjang tubuhnya sebagaimana yang ada dalam hadis Jibril.
BACA JUGA: 7 Fakta dalam Al-Quran yang Mengagumkan!
Ashar mempunyai dua waktu, yaitu waktu ikhtiari dan waktu idhthihary. Waktu ikhtiari adalah waktu ketika seseorang tidak boleh shalat Ashar di luar waktu—kecuali jika ada halangan—dan waktu idhthihary (waktu darurat) adalah waktu ketika seseorang boleh mengerjakan shalat Ashar hingga terbenam matahari jika ada uzur.
Para ulama mengatakan bahwa Allah bersumpah dengan waktu Ashar karena pada waktu tersebut ada shalat Ashar yang paling penting. Hal ini disebutkan secara khusus oleh Allah di dalam firman-Nya yaitu dalam Quran Surah Al-Baqarah (surah ke-2) Ayat 238:
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ
Pliharalah semua shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.
Allah memerintahkan para hambanya untuk menjaga shalat wustha atau shalat ashar karena banyak orang yang lalai darinya, terutama orang-orang yang kembali dari aktivitasnya dalam keadaan letih dan lelah. Akibatnya, shalat Ashar pun ditinggalkan atau dikerjakan tidak tepat waktu. Nabi juga memberikan peringatan kepada umatnya agar jangan sampai meninggalkan shalat Ashar. Beliau bersabda: “Barang siapa meninggalkan shalat ashar, terhapuslah amalannya.”
Dalam hadis yang lain, Nabi juga bersabda: “Barang siapa yang mengerjakan shalat berdain (shalat Subuh dan shalat Ashar), ia akan masuk surga.
Maksud dari shalat pada dua waktu dingin tersebut adalah shalat Subuh dan shalat Ashar. Waktu subuh adalah waktu awalnya dingin pada pagi hari, sementara waktu Ashar adalah waktu dimulainya dingin menuju malam hari.
Sebagian ulama lain berpendapat alasan Allah bersumpah dengan waktu ahsar adalah ingin menunjukkan bahwa manusia tidak akan selamanya kuat dan sehat sebagaimana waktu muda. Suatu Hari Nanti, ia akan makin lemah dan akhirnya meninggal dunia. Hal ini seperti waktu Ashar tersebut: ketika matahari mulai redup dan makin lama menghilang, lalu digantikan oleh malam.
BACA JUGA: Zaid bin Tsabit dan Mushaf Al-Quran
Mayoritas atau dzuhur ulama berpendapat bahwa yang disebut al-ashr adalah “masa” atau zaman secara umum. Allah bersumpah dengannya karena masa adalah tempat manusia beramal: ketika manusia akan mendapatkan keberuntungan dan atau kerugian. Ia akan mendapatkan keberuntungan jika beramal saleh, beriman, dan saling menasihati dalam kebaikan serta kesabaran. Akan tetapi, ia akan mendapatkan kerugian jika lalai, tidak beriman, dan tidak beramal saleh. []
SUMBER: PUSAT STUDI QURAN