KENAPA dinosaurus diciptakan jika akhirnya punah?
Profesor Shahul Hameed di laman About ISlam menjelasakan bahwa perbedaan besar antara Allah dan ciptaan-Nya adalah bahwa Allah Maha Hidup, tanpa awal dan tanpa akhir.
Semua ciptaan-Nya memiliki awal dan akhir. Ini berarti bahwa ciptaan Allah tidak bisa tidak lenyap, musnah, atau punah. Hanya Allah yang bebas dari penyakit, pembusukan, dan kematian. Hanya Dia yang hidup selamanya.
Jadi, jika dinosaurus atau makhluk lain yang diciptakan Allah mati dan lenyap dari bumi, itu karena kodratnya menuntutnya, dan tidak mungkin sebaliknya. Hanya orang bodoh di antara manusia yang menganggap Allah melakukan ketidadilan karena kepunahan tersebut.
BACA JUGA: Benarkah Dinosaurus Pernah Benar-benar Ada di Muka Bumi?
Dia yang memberi hidup tentu saja mudah bagi-Nya mengambil kembali juga.
Allah adalah Pencipta Yang Mahakuasa, Penguasa Yang Berdaulat, dan Pemilik yang tidak diragukan lagi dari segala sesuatu di alam semesta.
Dan kehendak-Nya Dia memilih untuk menciptakan sesuatu atau makhluk; dan kehendak-Nya Dia memutuskan untuk menghancurkan beberapa makhluk dan menciptakan beberapa makhluk lainnya. Kita tidak punya hak untuk mempertanyakan itu; dan tidak memiliki cara untuk mengetahui kehendak Allah, kecuali untuk apa yang Dia sendiri izinkan untuk kita ketahui melalui wahyu-Nya melalui para nabi-Nya.
Tetapi Allah telah memberi kita kekuatan rasionalitas, observasi, pemahaman, dan keterampilan analitis. Jika kita menggunakan kemampuan-kemampuan ini untuk memahami kekuatan kreatif Allah dan mencari tahu alasan di balik pilihan-pilihan-Nya dalam terang wahyu-Nya, kita mungkin bisa mendapatkan pengetahuan tentang sifat ciptaan-Nya.
Dari ciptaan Allah, hanya manusia yang diberi akal dan kebebasan. Hanya manusia yang telah ditunjuk sebagai wakil Allah, khalifah di bumi. Memanfaatkan kebebasan yang Allah berikan, hanya manusia yang dapat mengajukan pertanyaan seperti tadi.
Dalam Al Qur’an, Allah dengan jelas menyatakan bahwa segala sesuatu di bumi telah diciptakan untuk kepentingan kita manusia:
“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al Baqarah: 29)
Ayat ini dengan jelas menekankan fakta bahwa ciptaan terbaik Allah SWT adalah manusia. Artinya, ada perbedaan besar antara manusia dengan makhluk lainnya. Dan untuk alasan ini, tidak ada perbandingan antara nasib makhluk lain dan manusia.
Bayangkan, bagaimana manusia bisa tetap hidup jika dinosaurus belum punah?
Jawaban atas pertanyaan mengapa Allah menciptakan dinosaurus sama dengan jawaban pertanyaan mengapa Allah menciptakan mikroba atau bakteri terkecil.
Dalam skema penciptaan Allah, segala sesuatunya, baik besar atau kecil, memiliki tempatnya (peran). Meskipun kita mungkin tidak menyadari bagaimana dan sejauh mana masing-masing makhluk berkontribusi pada keseluruhan.
Hal itu baru ditetapkan oleh ilmu ekologi baru-baru ini di zaman modern. Misalnya, kita sekarang tahu bahwa kerusakan hutan di salah satu bagian planet ini dapat berdampak buruk pada iklim di wilayah yang jauh.
Hal lain yang perlu diperhatikan. Jika Allah telah menciptakan dinosaurus dan membiarkan mereka berkembang biak dalam jumlah besar sampai keabadian, di manakah tempat manusia berada?
BACA JUGA: Ilmuwan Prediksi Bumi Bakal Kembali ke Era ‘Hothouse’
Jika dinosaurus memangsa manusia, pertanyaan yang mungkin muncul adalah: “Mengapa Allah tidak memusnahkan dinosaurus?”
Tidak ada yang terjadi tanpa sepengetahuan Allah SWT, dan tidak ada yang terjadi tanpa alasan yang kuat, dan semua hal dan makhluk saling berhubungan secara misterius.
Sistem saat ini mungkin salah satu dari sejumlah skenario yang ditakdirkan, dan kita mungkin membutuhkan waktu untuk menyadari alasan di baliknya (hikmah), atau kita mungkin tidak pernah akan pernah tahu sama sekali. []
SUMBER: ABOUT ISLAM