INI kisah tentang laki-laki terbaik ketiga setelah Rasulullah ﷺ. Beliau yang amat pemalu menggantikan Sayyidina ‘Umar bin Khaththab sebagai Khalifah kaum Muslimin. Laki-laki yang sangat istiqamah dalam mempelajari Al-Qur’an ini tercatat dua kali berhijrah dan dua kali menjadi menantu Nabi ﷺ.
Inilah Sang ‘Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu ‘anhu atau dzun-nurain. Laki-laki dengan dua cahaya. Sangat memesona.
Dikisahkan oleh Dr ‘Umar ‘Abdul Kafi dalam buku Wa’dul Haq, Sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu ‘anhu tengah berdiri di dekat pemakaman. Tak lama di lokasi itu, ‘Utsman menangis tersedu-sedu hingga air mata membasahi jenggotnya.
Mengapa ‘Utsman bin ‘Affan menangis? Bukankah suami dari Sayyidatina Nailah ini memiliki banyak amal shalih sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan di alam kubur dan setelah Kiamat?
“Saat teringat surga dan neraka saja, kamu tidak menangis. Namun, mengapa engkau menangis karena kuburan ini?” Tanya salah seorang di lokasi itu.
“Aku mendengar Nabi ﷺ pernah bertutur, ‘Sesungguhnya alam kubur adalah persinggahan pertama dari beberapa persinggahan di alam akhirat. Apabila seseorang selamat di alam kubur, maka alam sesudahnya akan lebih mudah. Dan apabila seseorang tidak selamat di alam kubur, maka alam setelahnya akan lebih buruk dari alam sebelumnya’.”
Inilah yang menyebabkan tangis sang ‘Utsman. Ia teringat pada nasihat sang kekasih hati, Rasulullah ﷺ. Sebuah nasihat yang amat benar dan membuat siapa yang mendengarkan, lalu memikirkannya dalam-dalam.
Selain perkataan tersebut, Sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu ‘anhu juga mengatakan satu sabda Nabi ﷺ yang lain, “Aku tidak pernah melihat pemandangan yang lebih menakutkan melebihi alam kubur.” Wallahu a’lam. []
Sumber: Kisahikmah