JAKARTA—Kiprah Dr Zakir Naik di dunia dakwah tidak bisa dilepaskan dari sosok Syekh Ahmad Deedat. Seperti diketahui, Zakir Naik—ulama ahli perbandingan agama itu—berguru pada Ahmad Deedat.
Zakir Naik ternyata tak hanya berguru semata pada Syekh Ahmad Deedat, ia bahkan mengaku pernah jadi sopir ulama karismatik yang wafat pada 2005 itu.
Ketika menyopiri Syekh Deedat, Zakir Naik bertanya kenapa gurunya itu begitu agresif.
“Saya pernah bertanya kepada dia. Mengapa Anda begitu agresif?”
“Nak, saya bukan agresif, tapi meleleh. Iblis ditaklukkan dengan air suci atau dengan api. Saya pilih api,” ujar Deedat, seperti dicontohkan Zakir.
Zakir Naik sejak menjadi mahasiswa telah memulai dakwah dengan gaya yang sangat lunak dan baik. “Tidak ada hasilnya,” ujar dia.
Alhasil, Zakir Naik pun kemudian mengubah gaya dakwahnya menjadi militan. Bahkan, lebih militan dari Syekh Deedat. Hasilnya, semua teman Zakir Naik yang Muslim lari. Dia ditinggalkan sendirian dengan non-Muslim.
Selepas kejadian tersebut, hidayah pun datang kepada Zakir Naik. Dia tampil lebih dewasa saat berdakwah di panggung. Saat ada pertanyaan datang menghujatnya, Zakir selalu berupaya untuk tersenyum.
“Syekh Deedat kemudian berkata. Nak, kamu tersenyum saat orang menghujat kamu. Apa yang saya pelajari selama 40 tahun bisa kamu kuasai dalam empat tahun,” kata Zakir.
Prestasi Zakir Naik pun terus meroket. Indian Express dalam terbitan 22 Februari 2009 lalu memasukan Zakir Naik ke dalam peringkat 82 dari “100 Orang India Berpengaruh 2009” di antara satu miliar penduduk India.
Sementara, dalam daftar khusus “10 Guru Spiritual Terbaik India”, Zakir Naik berada di peringkat tiga, setelah Baba Ramdev dan Sri Ravi Shankar. Ia menjadi satu-satunya Muslim di daftar ini. []