SUDAH jelas, Firaun menyiksa istrinya yang bernama Aisyah karena menyembah Allah SWT.
وَضَرَبَ اللهُ مَثَلاً لِلَّذِينَ ءَامَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِندَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
“Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpaan bagi orang-orang yang beriman, ketika itu berkata: “Ya Robbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum zhalim.” (QS. At-Tahrim: 11)
Tatkala Firaun mendapati keimanan istrinya, dia mengikatnya dengan empat pasak di kedua tanganya dan kedua kakinya. Ini termasuk siksaan yang menyakitkan lagi pedih.
BACA JUGA: Mimpi Firaun tentang Api dari Baitul Maqdis, Apa Artinya?
Oleh karena itu, dia berdoa kepada Rab-nya agar selamat dari Firaun serta perbuatannya dan diselamatkan dari kaum yang zhalim dengan membawanya ke tempat tinggal yang kekal dalam surga yang penuh dengan kenikmatan.
Allah Ta’ala memberikan perlindungan kepada wanita shalihah lagi mulia tersebut dengan mengirim malaikat yang menaunginya saat dia ditinggal pergi oleh tentara Firaun yang menyiksanya. Malaikat itu juga menghibur hatinya dengan memperlihatkan rumahnya di Surga ketika dia disiksa.
Wanita ini telah membuktikan kepada Fi’aun akan kehinaan sang raja yang zhalim tersebut. Dia telah beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai Ilah dan Rabb.
Dia mengingkari uluhiyah dan rububiyah Firaun. Seandainya dia adalah Ilah sebagaimana pengakuannya, tentunya istrinya tidak akan keluar dari ketaatannya. Dan dia pasti bisa mengembalikan istrinya agar mengikuti kemauannya. Namun ternyata istrinya memilih beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Inilah kisah wanita shalihah zaman dahulu yang hidup di sebuah istana raja tetapi bisa membuahkan ibrah (pelajaran) yang banyak untuk umat sesudahnya. Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyifati Asiyah istri Firaun termasuk wanita yang sempurna.
BACA JUGA: Kisah Masyithah, Wanita Beriman di Masa Firaun dan Nabi Musa
Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Laki-laki yang sempurna banyak jumlahnya, dan tidak ada yang sempurna dari wanita kecuali Asiyah istri Fira’un dan Maryam binti Imran. Keutamaan Asiyah dibandingkan wanita lainnya seperti keutamaan bubur tsarid dibanding semua makanan.” (HR. Bukhari, no.5418 dan Muslim, no.2431)
Sumber: Kisah 25 Nabi dan Rasul dilengkapi Kisah Sahabat, Tabiin, Hikmah Islam, Rasulullah, wanita shalihah/ kajian Islam 2