MANDI wajib atau mandi janabat (al-ghuslu) adalah salah satu cara bersuci (thaharoh) dalam Islam. Mandi besar itu dilakukan dengan menuangkan air ke seluruh tubuh sesuai aturan yang ditetapkan dalam syariat.
Sebab mandi wajib
Seorang muslim diharuskan melakukan mandi janabat karena sebab tertentu. Berikut hal-hal yang mneyebabkan seorang muslim harus mandi wajib:
- Melakukan hubungan suami istri
- Keluarnya air mani
- Selesai haid
- Selesai nifas
- Sebelum shalat Jumat
BACA JUGA: Tata Cara Mandi Wajib yang Benar
Hikmah Mandi Wajib
Diwajibkannya mandi janabat sehubungan keluarnya air mani atau hubungan suami istri, erat kaitannya dengan kondisi tubuh. Seperti diketahui, air mani berbeda dengan cairan yang dikeluarkan tubuh pada umumnya. Saluran pengeluarannya pun merupakan organ vital.
Menurut ilmu kesehatan, air mani berasal dari inti sari zat-zat makanan yang diserat dalam tubuh. Air mani memiliki kandungan sel darah karena dari cairan inilah kelak terjadi pembuahan yang menghasilkan janin, yaitu cikal bakal keturunan.
BACA JUGA: Muslimah, Perhatikan Ini saat Mandi Wajib
Seseorang yang mengeluarkan air mani berarti melepaskan energi yang menyebabkan badan menjadi letih. Meski terbilang istimewa, air mani tetap dipandang sebagai najis sehingga seseorang yang mengeluarkannya harus lah bersuci dengan cara mandi besar atau mandi janabat.
Jadi, mandi wajib ini dapat membersihkan badan serta mengembalikan kesegaran tubuh dan stamina yang hilang.
Nabi Muhammad mengatakan, “Apabila seseorang sudah melakukan hubungan suami istri, disunahkan berwudhu seperti hendak shalat.”
Secara medis, air wudhu itu menyegarkan. Demikianlah Nabi menyarankan kepada suami istri, sebelum mengulangi jima’, disunahkan berwudhu terlebih dahulu.
BACA JUGA: Kapan Harus Mandi Wajib? Ini 4 Waktunya
Selanjutnya, mandi wajib juga berarti membersihkan kotoran yang melekat di badan, baik itu berupa air mani ataupun darah haid/nifas.
Mandi janabat ini juga harus dilakukan wanita setelah bersih dari haid. Dalam kondisi haid, wanita mengeluarkan darah haid. Dalam Alquran, darah haid itu disebutkan ‘Itu adalah sesuatu yang kotor.’ Karena itu, dilarang berhubungan badan ketika sang istri sedang haid (QS Al Baqarah: 222)
Secara medis, darah haid mengandung bibit penyakit. Maka, seluruh tubuh harus dibersihkan ketika selesai haid. Secara syariat, diwajibkan mandi besar atau mandi janabat.
Demikianlah Islam mengajarkan manusia untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kesucian dirinya, baik lahir maupun batin, serta kesehatan badannya. []
Referensi: Sudah Benarkah Ibadahmu?/Karya: Syafaat R Selamet/Penerbit: Mizan Mizania/Tahun: 2016