“Al-Quran mengajarkan kami untuk sanggup bertahan melawan gempuran serangan Israel,” demikian papar Dr. Abdurrahman Jamal Yusuf.
Beliau adalah seorang pria berkebangsaan Palestina. Ia mendirikan yayasan Darul Quran was Sunnah di Gaza. Lebih dari 40 ribu hafiz kamil (penghafal 30 juz Al Quran) telah lahir di tangannya.
Dengan bangga ia nyatakan bahwa tradisi menghafal Al Quran membuat bangsa Palestina menjadi bangsa yang tangguh, kuat dan istiqomah.
Itulah sepenggal kisah kehebatan bangsa Palestina yang disampaikan Dr. Abdurrahman Jamal Yusuf saat bersilaturahmi ke BAZNAS beberapa waktu lalu.
Lain lagi cerita Bayu, sahabatku. Saat berkesempatan hadir di Gaza dalam rangka menyampaikan bantuan, ia mendapat kehormatan berjumpa dengan tentara elit Hamas. Ya, Brigade Izzudin Al Qassam yang terkenal itu.
Pasukan super elit dan rahasia kebanggaan Hamas dan kaum muslimin.
Saking rahasianya, mereka tak saling kenal saat out of duty. Sulit bagi Mossad untuk mencari, mengejar apalagi mengalahkan mereka.
Saat berjumpa para tentara bertopeng hitam tersebut, Bayu mengajukan pertanyaan mewakili rasa kagumnya, “Apakah muslim Indonesia bisa menjadi anggota Bridage Izzudin Al Qassam?”
Mereka para jundullah itu menjawab dengan ramah, “Tentu bisa… Asalkan memenuhi 3 syarat.”
“Apa itu syaratnya?” tanya Bayu kembali.
“Pertama, engkau harus hafal Al Quran dulu hingga tuntas 30 juz!” Jawab jubir mereka.
Glekkk…! Syarat pertama terasa berat untuk Bayu. Namun ia penasaran dengan Syarat kedua. Ia berharap syarat berikutnya pasti akan lebih mudah. Lalu ia pun mengutarakan, “Lalu apa syarat kedua?”
Jubir mereka meneruskan “Anda tidak boleh ketinggalan sholat subuh berjamaah di masjid selama 40 hari berturut-turut, dan syarat ketiga adalah….,”
“Cukup… Cukup!” pinta Bayu. Dua syarat itu sudah menusuk telak pribadi Bayu. Ia pun malu untuk menanyakan syarat yang ketiga.
Itulah sosok tangguh muslimin Palestina yang disampaikan Dr. Abdurrahman dan Bayu.
Bangsa Palestina dalam kondisi perang lebih dari 60 tahun masih sanggup menghafal Al Quran.
Lalu apa alasan kita muslimin di sini hingga malas menghafalnya ?
Semuanya berpulang kepada diri Anda…. []