TAHUN kelahiran Nabi Muhammad ﷺ disebut Tahun Gajah karena pada tahun itu terjadi peristiwa penting yang melibatkan pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, seorang gubernur dari Yaman yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Aksum (Ethiopia).
Latar Belakang Peristiwa Tahun Gajah
Abrahah membangun sebuah gereja besar bernama Al-Qullais di ibu kota Yaman. Tujuan pembangunan gereja ini adalah untuk mengalihkan perhatian orang-orang Arab dari Ka’bah di Makkah, sehingga mereka akan beribadah di gerejanya. Namun, usaha Abrahah tidak berhasil karena masyarakat Arab tetap menjadikan Ka’bah sebagai pusat ibadah.
BACA JUGA: Inilah Peristiwa Besar yang Melatari Sebutan Tahun Gajah
Merasa tidak puas, Abrahah kemudian berencana menghancurkan Ka’bah agar tempat tersebut tidak lagi menjadi pusat ibadah. Ia mempersiapkan pasukan besar yang terdiri dari ribuan tentara dan beberapa ekor gajah perang , yang pada saat itu bukanlah hewan yang umum digunakan dalam pertempuran di jazirah Arab.
Penyerangan Ka’bah oleh Pasukan Gajah
Ketika pasukan Abrahah mendekati Makkah, mereka merampas beberapa milik penduduk, termasuk unta milik Abdul Muthalib , kakek Nabi Muhammad yang saat itu menjadi pemimpin Quraisy.
Abdul Muthalib kemudian menemui Abrahah untuk meminta untanya kembali. Abrahah terkejut karena ia mengira Abdul Muthalib akan memohon agar Ka’bah tidak dihancurkan. Namun, Abdul Muthalib dengan tenang mengatakan bahwa Ka’bah memiliki penjaganya sendiri, yaitu Allah SWT , yang akan melindunginya.
Sebelum pasukan Abrahah berhasil menyerang Ka’bah, Allah mengirimkan burung-burung Ababil yang membawa batu-batu panas dari neraka (sijjil).
Batu-batu ini ditemui ke pasukan Abrahah, membuat mereka binasa. Abrahah sendiri terkena penyakit yang membuat tubuhnya hancur dan akhirnya meninggal dalam perjalanan kembali ke Yaman.
Kaitan Tahun Gajah dengan Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ
Peristiwa ini begitu luar biasa bagi masyarakat Arab sehingga tahun tersebut menjadi patokan dalam sejarah mereka, yang dikenal sebagai Tahun Gajah .
Karena sistem kalender belum berkembang seperti sekarang, orang-orang Arab sering menyebut peristiwa penting sebagai acuan waktu. Karena Nabi Muhammad lahir pada tahun yang sama dengan kejadian ini, maka tahun kelahirannya dikenal sebagai Tahun Gajah .
Referensi dalam Al-Qur’an
Peristiwa ini diabadikan dalam Surat Al-Fil (QS. 105:1-5) yang berbunyi:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَٰبِ ٱلْفِيلِ
Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi-ashhaabil fiil
(“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?”)
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
Alam yaj-‘al kaidahum fii tadhliil (“Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?”)
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
Wa arsal ‘alaihim thairan ababiil
(“Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong”)
BACA JUGA: Bagaimana Raja Abrahah Mati?
تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ
Tarmiihim bihijaaratim min sijjiil
(“Yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar”)
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ
Faja’alahum ka’ashfim ma’kuul
(“Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.”)
Peristiwa ini menjadi bukti kebesaran Allah dalam melindungi rumah-Nya, Ka’bah, dan menjadi pertanda akan datangnya nabi yang kelak membawa perubahan besar dalam dunia Islam, yaitu Nabi Muhammad ﷺ. []
REDAKTUR: DADANG