ALLAH SWT senantiasa menguji keimanan dan ketaqwaan kita melalui ujian-ujian yang diberikan. Ujian dan masalah dalam hidup harus dihadapi dengan bijak dan penuh dengan rasa sabar agar dapat merasakan hikmahnya dan menjadi pribadi yang lebih baik serta beriman.
Namun, tidak semua orang mampu menerapkan kesabaran dalam setiap ujian dan masalah yang dihadapi. Banyak yang kehilangan kendali dan mengambil solusi yang tidak diridhai oleh Allah. Sabar bukanlah perkara yang mudah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sabar berasal dari bahasa Arab الصبر (ash-shabru) yang kemudian diserap dalam bahasa Indonesia menjadi kata “sabar”.
Makna asli kata ash-shabru adalah tahan sehingga ada istilah صبّر الجثة yang secara literal berarti “menyabarkan” bangkai. Maksudnya adalah membuat bangkai menjadi tahan lama tak mudah membusuk. Sehingga kata sabar maksudnya justru kuat tahan banting dan tak mudah hancur.
BACA JUGA: Menyejukkan, Inilah 20 Nasihat dalam Dakwah Syekh Ali Jaber Semasa Hidupnya
Dari definisi di atas, Allah berfirman:
Artinya: Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil bisa mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah”. Dan Allah bersama orang-orang yang sabar (QS Al-Baqarah: 249).
Ayat tersebut menceritakan tentang para prajurit yang kuat berjuang mati-matian meskipun jumlahnya sedikit tetapi mampu mengalahkan musuh yang jumlahnya lebih banyak, merekalah yang disertai oleh Allah dengan kemenangan. Sabar dalam artian sederhana berarti menahan diri dari segala sesuatu yang dapat memicu amarah.
Sabar termasuk ke dalam akhlak terpuji atau mahmudah menurut Islam. Oleh karena itu, dalam Islam sabar memiliki keutamaan dan manfaat yang begitu besar. Karena sabar termasuk dalam perilaku mulia yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.