SHALAT adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dari lima waktu shalat, salah satu shalat yang dianggap berat adalah shalat subuh. Karena memang banyak di antara kita yang lalai dan kesiangan shalat subuh.
Kesiangan dalam melaksanakan shalat subuh bukan masalah tidurnya yang terlalu lelap, akan tetapi kurangnya niat yang besar pada dirinya untuk melaksanakan shalat subuh.
BACA JUGA: Shalat Subuh sebagai Terapi Paru-Paru
Sehingga, ketika ia telah mengetahui waktunya shalat subuh, ia akan mengikuti nafsunya untuk mengakhirkan shalat dan kembali dalam tidurnya.
Alhasil, shalat subuh dilaksanakan jauh dari kata tepat waktu. Inilah yang menyebabkan banyak orang mengalami kegelisahan hati. Mengapa demikian?
Manfaat medis dari shalat subuh, salah satunya berkaitan dengan regulasi hormon. Mengutip penjelasan dari Ghazali dalam bukunya “Mukjizat Shalat Tahajud dan Subuh” bahwa ada banyak hormon yang bisa mempengaruhi perilaku emosi manusia, di antaranya yaitu hormon noradrenalin, steroid, adrenalin, estrogen, testosterone, kortisol, tiroid, dan lainnya.
Hormon yang disebut paling akhir (tiroid) memberi peran penting dalam memunculkan rasa emosi. Jika fakta ilmiah ini dihubungkan dengan shalat subuh, maka sangat beralasan jika mayoritas ulama menganjurkan untuk melaksanakan shalat subuh tepat pada waktunya.
Sebaliknya, jika seseorang bangun kesiangan (melaksanakan shalat subuh tidak pada waktunya) maka mudah mengalami kegelisahan dan kepenatan hati.
Hal ini karena hormon dalam kondisi tidak seimbang dan terlampau aktif. Akibatnya, bisa menimbulkan perilaku dan emosi yang tidak wajar, seperti mudah marah, tidak sabaran, tergesa-gesa.
BACA JUGA: 5 Keistimewaan Shalat Subuh Berjamaah
Nah, itu dia yang dapat menjadi alasan bagi kita untuk melasanakan shalat subuh tepat pada waktunya. Jadi, tunggu apalagi, ayo segera perbaiki shalat subuh kita.
Siapkan segala macam cara agar kita tidak lagi menunda waktu shalat, terutama shalat subuh. Jika telah mengawali hari dengan baik, maka hari-hari yang akan Anda lewati pun pasti baik. Insya Allah. []
Referensi: Tau Gak Sih Islam Itu Sehat?/Karya: Dr. Faza Khilwan Amna, MMR dan Dr. Hendri Okarisman/Penerbit: Aqwamedika