SUATU hari, seorang lelaki menemui Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, “Kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Ibumu!”
BACA JUGA: Laki-laki yang Thawaf dengan Menggendong Ibunya
Dan orang tersebut kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Ibumu!”
Orang tersebut bertanya kembali, “Kemudian siapa lagi?”
Beliau menjawab, “Ibumu.”
Orang tersebut bertanya kembali, “Kemudian siapa lagi, ya Rasulullah?”
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Kemudian ayahmu.”
Sebelum sempat lelaki itu melangkahkan kakinya untuk pulang, Rasulullah berkata, “Wahai saudaraku, bahwa tentang perlakuan yang sebaik-baiknya kepada kedua orang tuamu adalah sebagaimana Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
BACA JUGA: Ketika Hakim Mengakui Kecerdasan Ibunda Imam Syafi’i
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaknya kamu berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Israa: 23-24)
Sumber: (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)