MESIR—Kepala Liga Arab dilaporkan telah mengecam rencana Israel untuk membangun unit pemukiman baru di Yerusalem Timur al-Quds. Pejabat tersebut mengatakan bahwa kebijakan pengambilalihan lahan tersebut telah yang menentang resolusi PBB dan merusak perdamaian.
Menurut laporan PressTV pada Jumat (27/10/2017), Kota Yerusalem Timur telah mengeluarkan izin pada Rabu (25/10/2017) untuk menambah 176 unit di pemukiman Israel Nof Zion, yang dikelilingi oleh distrik Palestina Jabal Mukaber.
Menanggapi langkah tersebut, Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan pada Kamis (26/10/2017) bahwa rezim Tel Aviv harus memilih antara perluasan permukiman atau perdamaian.
Aboul Gheit mengatakan bahwa permukiman yang direncanakan telah melanggar Dewan Keamanan PBB no 2334, yang meminta Israel untuk “Segera dan sepenuhnya menghentikan semua kegiatan permukiman di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk di Yerusalem Timur.”
Sementara orang-orang Palestina menganggap Yerusalem Timur sebagai al-Quds sebagai ibukota negara mereka di masa depan, rezim Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibukota yang tak terpisahkan.
Pekan lalu, pejabat Israel menyetujui pembangunan lebih dari 2.600 unit tambahan pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat.
Pengumuman tersebut disambut dengan kritik dari Uni Eropa, yang memperingatkan bahwa setiap aktivitas penambahan pemukiman telah mendorong lebih jauh upaya perdamaian. []