WIBAWA militer penjajah Israel semakin melemah, walaupun infrastruktur militernya semakin canggih dan termodern. Walaupun, dukungan Amerikanya sangat membabi buta. Walaupun penjajah Israel berhasil membunuh para pemimpin para faksi perlawanan.
Keberhasilan faksi perlawanan Palestina menembus perbatasan penjajah Israel pada 7 Oktober 2023 dan bertahan bertempur selama setahun di Gaza. Juga, mengakibatkan kerugian dan tekanan yang besar secara perekonomian, pertumbuhan migrasi dan meningkatnya trauma pada pemukim illegal Yahudi di wilayah pendudukan penjajah Israel, menjadi barometer bahwa penjajah Israel dapat dikalahkan.
Tidak itu saja, agresi darat penjajah Israel ke Lebanon pada 2006 juga terbilang gagal. Penjajah Israel hanya mampu bertempur di bawah 40 hari saja. Walaupun, bisa menghancurkan Lebanon dengan serangan udaranya.
Mengapa faksi perlawanan di sekitar wilayah pendudukan Israel berani melawan saat Gaza dihancurkan penjajah Israel? Itulah tanda semakin percaya diri. Itulah semakin melemahnya kewibawaan militer penjajah Israel.
Terpilihnya Yahya Sinwar, sebagai pengganti Ismail Haniyah, yang lebih memilih menekankan pada perlawanan daripada diplomatik. Semakin meredupnya pengaruh Otoritas Palestina di Tepi Barat dan Gaza. Semakin besar dukungan masyarakat Palestina terhadap faksi perlawanan, menunjukkan pertumbuhan keberanian perlawanan.
Aksi faksi perlawanan di Tepi Barat semakin meningkat, walaupun militer penjajah Israel habis-habis mengerahkan pemukim illegal Yahudi dan menyerang dengan infrastruktur militer berat. Jumlah faksi perlawanan yang muncul pun semakin banyak. Ini menunjukkan semakin percaya dirinya faksi perlawanan melawan penjajah Israel.
BACA JUGA:Â Kerapuhan Internal Penjajah Israel
Apa pengaruh ini semua? Penjajah Israel akan masuk dalam perangkap perang yang berkepanjangan. Sebab yang dilawan bukan lagi negara yang dipengaruhi oleh kebijakan politik penguasanya yang mudah terombang ambing oleh ragam kepentingan. Tetapi dari mereka yang ingin melepaskan diri dari kezaliman. []