SRI LANKA- Kepolisian Sri Lanka menahan tokoh penting dalam salah satu organisasi ekstrim Budha. Pelaku ditangkap dengan tuduhan serangan kebencian terhadap umat muslim yang menjadi kecaman dunia internasional.
Pelaku adalah seorang pria berusia 32 tahun dan berasal dari kelompok Bodu Bala Sena (BBS) radikal. Dia adalah orang yang pertama yang dijadikan tersangka dalam kasus serangan kebencian agama yang sempat memicu ketegangan.
Juru bicara kepolisian Jayakody mengatakan penyelidikan berlanjut sekitar 16 kejadian besar sejak terjadinya penyerangan rumah muslim, pusat kegiatan bisnis, dan masjid.
“Kami bersikap tegas melawan kejahatan tersebut,” kata Jayakody Diberitakan AFP, Minggu (11/6/2017),
Namun, petugas kepolisian Sri Lanka tetap mendapatkan kritik karena dianggap gagal menangkap pemimpin kelompok itu, Galagodaatte Gnanasara. Menurutnya, tersangka yang ditahan adalah rekan dekat Gnanasara.
Beberapa pihak dari kelompok Budha Militan itu mengatakan pemimpinannya tengah bersembunyi. Gnanasara membantah terlibat dalam serangan terbaru terhadap kelompok muslim, yang merupakan 10 persen dari jumlah populasi di Sri Lanka.
Kelompok BSS ini dituduh menghasut terjadinya kerusuhan antaragama pada pertengahan 2014 yang menyebabkan 4 orang tewas.
Sementara itu, pihak Uni Eropa mendesak Sri Lanka untuk segera mengambil tindakan tersebut. Kepala delegasi Uni Eropa di Kolombo, Tung-Lai Margue, mengatakan tidak ada kekebalan hukum bagi pelaku penyebar kebencian. []