Oleh: Mushonnifun Faiz
AKU selalu penasaran terhadap segala keputusanNya. Terkadang sesuai yang diekspektasikan, atau bahkan melebihi, namun tak jarang menghasilkan kegagalan.
Aku yang sudah merencanakan sedemikian rupa, lantas bisa berubah hanya dalam beberapa detik saja. Yang imbasnya tak hanya satu dua saja, namun bisa jadi seluruhnya. Hingga akhirnya mozaik-mozaik itu seolah tercecer kembali.
Aku ingin memberontak, namun tak mampu, dan tentu saja tidak boleh. Tetap saja Dia Yang Maha Kuasa. Apalagi mau mengubah, memang siapakah diri kita ini?
Maka aku hanya mampu berprasangka baik. Sebab saat kuingat-ingat kembali kejadian sebelumnya, seringkali skenarioNya jauh lebih indah. Hanya saja kita sering lupa termakan oleh kekecewaan yang datang lebih dahulu manakal keputusanNya terjadi.
Aku sadar, bahwa aku tak berdaya. Hanya mampu berusaha dan berdoa. Selebihnya, biarkan Allah yang memutuskan jua. Dan aku pun sadar, bahwa keputusanNya saat ini, adalah yang terbaik. Hanya saja kita memang tak memiliki pandangan ke depan sejauh pandanganNya. []