KERAKUSAN sumber malapetaka, tiga kisah dampak tamak.
Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya manusia telah memiliki dua bukti harta, maka niscaya ia akan mencari yang ketiga. Hanya tanah yang dapat memasukkan perut manusia. Namun Allah SWT tetap akan menerima taubat bagi orang yang bertaubat. HR Anas RA
Kerakusan Sumber Malapetaka, Kisah: Nabi Adam AS
Kisah nabi Adam AS pernah memesan kan lima hal kepada putranya, syits. Beliau memerintahkan agar menyampaikan pesan itu kepada anak-anaknya.
Pertama, “Katakan kepada anak-anakmu agar mereka jangan terpedaya oleh dunia. Sesungguhnya saya sudah merasa tenang tinggal di surga yang kekal namun Allah SWT belum meridhoi ku sehingga Allah mengeluarkanku dari surga.”
Kedua, “Katakan kepada mereka janganlah menuruti hawa nafsu istri-istri kalian karena saya pernah terbujuk rayuan istriku sehingga aku makan buah terlarang dan membuat kau menyesal seumur hidup.”
Ketiga, “Hendaknya kalian mempertimbangkan terlebih dahulu akibat dari setiap perbuatan yang ingin kalian lakukan. Karena sesungguhnya jika saya memikirkan terlebih dahulu akibat dari perbuatanku, saya tidak akan tertimpa musibah ini (dikeluarkan dari surga).
Keempat, “Jika hati kalian bingung dalam menghadapi sesuatu sesuatu itu karena pada saat memakan buah terlarang, sebenarnya hatiku bergejolak namun saya tidak dapat menahan nya hingga air mata yang membuatku menyesal.”
Kelima, “Dalam menghadapi segala permasalahan kalian bermusyawarah terlebih dahulu, seandainya dulu saya bermusyawarah dengan para malaikat, maka saya tidak akan terkena musibah ini.”
BACA JUGA:Â Tamak Adalah Sumber Kehinaan
Kerakusan Sumber Malapetaka, Kisah: Al Faqih
Al Faqih berkata, “Tamak itu ada dua macam: tamak tercela adalah menyibukkan diri dengan urusan dunia sehingga merupakan perintah-perintah Allah SWT. Kata berkeinginan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dan menyombongkan diri. Tamak seperti ini sebaiknya ditinggalkan.
Tamak yang tidak tercela adalah tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban kerja untuk mendapatkan harta bukan untuk memperbanyak harta dan menyombongkan diri.”
Kerakusan Sumber Malapetaka, Kisah: Ali RA
Ali RA berpesan, “Ada dua hal yang paling saya takut yg menimpa kalian semua. Yaitu panjang angan-angan dan menuruti hawa nafsu. Karena panjang angan-angan dapat melupakan akhirat dan mengikuti hawa nafsu dapat membuat seseorang menyimpang dari kebenaran.”
Kiasan: “jika seseorang memberikan jiwanya dikuasai hawa nafsu maka hawa nafsu akan menerbangkannya ke udara dan memporak-porandakan.”
Dalam syair disebutkan:
Saya hanya merasakan kalau hari demi hari umurku kian berkurang.
BACA JUGA: Sifat Tamak Bakal Kuasai Orang yang Begini…
Kerakusan Sumber Malapetaka, Kisah: Abu Darda RA
Abu Darda RA menuturkan bahwa ia pernah mengunjungi penduduk Hamasy. Kemudian ia berkata, “Camkanlah apakah kalian tidak merasa malu membangun rumah-rumah mewah yang tidak kalian tempati, menghasilkan sesuatu yang tidak kalian dapatkan, dan mengumpulkan harta yang tidak kalian makan. Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian pernah membangun rumah-rumah mewah, mengumpulkan harta yang banyak dan berangan-angan tinggi, tiba-tiba rumah-rumah mereka menjadi kuburan, angan-angan mereka menjadi tipu daya dan harta yang mereka kumpulkan musnah.”
Dalam syair disebutkan:
Kami sepakat menangisi dunia ini bersama-sama
Padahal kami tidak berasal dari satu golongan
Mereka telah mengumpulkan harta dunia namun mereka tetap bersatu
Di manakah kata kaisar generasi pertama yang kejam itu?
Mereka telah mengumpulkan harta yang banyak, namun tidak ada yang kekal dan mereka pun tidak abadi.
Karena itu setiap orang yang berakal hendaknya tidak terlalu tamak mengumpulkan harta dan jangan pernah mengharapkan harta yang telah dimiliki orang lain sehingga ia tidak dilecehkan orang lain. Jika seseorang tidak mengharapkan harta yang ada di genggaman orang lain maka orang lain akan mencintai dan memuliakannya.
Dalam syair lain disebutkan:
Jika kamu suka mengharapkan pemberian orang lain
Maka kamu akan menjadi budaknya
Namun jika kamu suka meringankan beban orang lain
Maka mereka akan mencintaimu
Seorang ulama berpendapat bahwa kerasnya hati disebabkan oleh empat hal:
- Perut kekenyangan
- Berteman dengan orang jahat
- Melupakan dosa yang telah lalu
- Berangan-angan panjang.
Sebagian ahli hikmah menyatakan, “Sumber perbuatan dosa itu ada tiga macam: Iri, tamak, dan sombong. Sombong sumbernya dari iblis saat ia menyombongkan diri dihadapan Allah SWT dan menolak sujud maka ia menjadi makhluk terkutuk. Tamak sumbernya dari nabi Adam, saat di katakan kepadanya bahwa kamu boleh melakukan segala hal di dalam surga kecuali kecuali pohon terlarang ini. Iri sumbernya dari Khabil Ibnu Adam, saat ia tega membunuh saudaranya Habil hingga ia menjadi kafir dan berhak tinggal di neraka selamanya.” []
Sumber : Buku: Nasihat Langit untuk Maslahat di Bumi, Oleh: Syekh Abdul Hamid Al-Anquri (Ulama Abad ke-8)