BANDUNG—Warga Desa Mekar saluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung tampak geram atas pembangunan perumahan elit di kawasan Bandung Utara. Pembangunan ini merupakan alih fungsi lahan yang yang diduga kerap terjadi di tiga wilayah di Kota Bandung.
“Setiap hujan terjadi longsor bahkan rumah yang sudah dibangun terbawa longsor, longsor terparah terjadi 2016, bahkan beberapa minggu kemarin pada selasa 20 Maret 2018 lalu,” kata Satria Al- Mubaroq selaku ketua RW 07 desa mekar saluyu, Rabu, (18/4/18).
Sampai saat ini warga belum ada secara lisan ke warga, kata Satria, terkait pembangunan perumahan elit yang seluas 564 hektar atau sepertiga dari desa Mekar Saluyu karena bila di biarkan akan berdampak ke Kota Bandung.
“karena hulu sungai Cidurian berada di sini yang meliputi wilayah Kota Bandung seperti Cicaheum, Cibeunying dan Cigadung,” sambung satria.
Sementara menurut salah satu warga RW 07 Dahlan singarimbun ini sebuah perampasan hak yang merasa dia (pihak pengembang) ini yang punya.
“saya sangsi kenapa ini bisa di terjadi proyek pembangunan ini selama 28 tahun lamanya padahal izin kepada warga juga belum ada,bahkan ketika saya menghalangi proses pembangunan saya menjadi terjadi terlapor,” kata Dahlan.
Warga berharap agar ada solusinya terkait pembangunan perumahan elit yang berada di kawasan Bandung Utara, terlebih jalan menuju ke kota Bandung nyaris di tutup.
“Bila tidak ada solusi kami akan mem-ptun kan dan mencari bukti -bukti wilayah atas kejadian ini,” tutup Dahlan.
Seperti di ketahui cekungan di kawasan Bandung Utara akan berdampak longsor dan banjir babdang ke Kota Bandung bila alih fungsi lahan ini diteruskan. []
Reporter: Saifal