SAKIT yang dialami oleh Abu Thalib semakin parah. Dalam keadaan sekarat, Nabi mengunjunginya.
“Wahai pamanku! Ucapkanlah ‘la ilaha illallah,’ kalimat yang akan aku jadikan hujjah untuk membelamu kelak di hadapan Allah.” tutur Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam kepada pamannya Abu Thalib.
BACA JUGA: Sikap Abu Thalib dalam Melindungi Rasulullah
Namun Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah memotong, “Wahai Abu Thalib, Sudah bencikah engkau terhadap agama Abdul Muthalib?” Keduanya terus mendesak demikian, hingga kalimat yang diucapkannya kepada mereka adalah “Aku masih tetap dalam agama Abdul Muthalib”.
Tak lama setelah itu ia pun menemui ajalnya, tepat pada bulan Rajab tahun 10 kenabian.
Nabi sedih mendengar itu. Beliau berkata, “Sungguh aku akan memintakan ampun untukmu selama aku tidak dilarang melakukannya”, tetapi kemudian turun ayat:
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَىٰ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيم.
“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.” (QS. At-Taubah Ayat 113).
Demikian pula turun ayat:
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ…
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi…” (QS. Al-Qashash Ayat 56).
BACA JUGA: Ja’far Bin Abi Thalib Membuat Negus Ashamah Kagum
Kiranya demikian, tidak perlu dijelaskan lagi betapa penjagaan dan perlindungan yang diberikan Abu Thalib kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Ia adalah benteng dari serangan para pembesar dan begundal Quraisy. Akan tetapi, ia tetap memilih agama nenek moyangnya daripada agama yang dibawa oleh Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam. []
Sumber: Darussalam 1421 H, Ar-Rahiq al-Makhtum. Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri. Sirah Nabawiyah, Perjalanan Hidup Rasul yang Agung Muhammad, Dari Kelahiran Hingga Detik-Detik Terakhir., hal 161, 162