PERAWATAN diri dan kecantikan kini menjadi trend di kalangan kaum hawa. Perawatan diri juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup wanita, terutama di masa modern seperti sekarang. Gaya hidup ini menjadi ladang bisnis tersendiri yang menyasar kaum hawa sebagai konsumen yang potensial.
Ujungnya, perawatan diri yang diharapkan manfaatnya, justru bisa saja merugikan pada akhirnya. Inilah yang kadang tidak disadari kaum wanita.
Sejatinya, gaya hidup tersebut menyeret seseorang masuk dalam pusara yang diciptakan para pengusaha. Lihat lah betapa banyaknya produk kosmetik dan skincare untuk perawata diri yang kini beredar di pasaran. Mulai dari yang termurah sampai yang termahal, semuanya ditawarkan secara menggiurkan.
BACA JUGA: Muslimah, Inilah Perawatan Diri yang Dianjurkan dalam Sunah
Pasar secara teratur menikmai konsumerisme tanpa sadar. Padahal, perawatan diri yang sebenarnya itu tidak ada hubungannya dengan kemewahan dan hal-hal yang sifatnya memanjakan kesenangan. Perawatan diri itu termasuk kebutuhan mental, fisik dan emosional. Itu tidak selalu identik dengan penampilan fisik yang menuntut kecantikan paripurna.
Perawatan diri seharusnya tidak menjadi sesuatu yang digunakan karena kelelahan sehingga orang membutuhkan pelarian dari tekanan internal yang tanpa henti. Perawatan diri adalah membuat keputusan sadar untuk menjalani kehidupan yang tidak harus dihindari. Dan itu sering kali memaksa seseorang untuk melakukan hal yang paling tidak dia inginkan.
Sebelum terjebak pada perawatan diri yang salah, coba perhatikan ini:
1 Butuh tidak?
Terkadang perawatan diri tampak seperti merawat dan memperhatikan hidup dan jujur dengan apa yang benar-benar berhasil dan apa yang tidak. Dapatkah kamu cukup terus terang untuk mengatakan bahwa dirimu gagal dalam sesuatu hal? Dan setelah kamu mengetahuinya, mungkin inilah saatnya untuk menyusun kembali strategi.
Ini tidak harus menjadi akhir. Orang biasanya tahu apa yang perlu kita lakukan, tetapi ketidakamanan dan penyangkalan mengaburkan penilaian itu secara konsisten.
Kita mungkin lelah tapi selama kita merasa nyaman, ya tidak apa-apa. Tidak ada yang salah denganmu. Tidak perlu memaksakan untuk melakukan perawatan diri jika kamu tak butuh itu sama sekali.
2 Jadilah Normal
Sebagai wanita, kadang kita mengharapkan untuk bisa menjadi segalanya sekaligus. Kita perlu tampil glamor, sambil membuat potongan roti segar yang lucu untuk makan siang anak-anak. Dan tentu saja rumah kita perlu tampil sempurna di Instagram setiap saat.
Padahal, tidak masalah kok untuk hanya menjadi orang biasa. Normal. Seperti kebanyakn orang.
Perawatan diri bisa tampil dalam bentuk lain. Bisa jadi itu berupa dapur kotor, tapi kamu baik-baik saja dengan itu. Memilih untuk mewarnai atau menikmati puisi karena itu membuatmu lebih bahagia daripada mencuci piring. Dan ya, hidangan akan ada di sana ketika kamu menyelesaikan aktivitasmu, tetapi kamu juga akan berada dalam kerangka berpikir yang lebih baik untuk menangani tugas yang ada.
3 Mengatakan Tidak
Kita semua ingin berbuat lebih banyak. Banyak wanita yang meratap, “Seandainya ada lebih banyak jam dalam sehari.”
Tetapi jika ada lebih banyak jam dalam sehari kita hanya akan mengisinya dengan lebih banyak hal yang tidak dapat kita tolak. Terkadang tidak mungkin jawaban yang salah tetapi itu hal yang benar untuk kita lakukan pada saat itu.
TheEveryGirl berkata, “Mengatakan tidak adalah bentuk perawatan diri yang radikal karena membantu Anda memprioritaskan kesejahteraan Anda di atas kewajiban dan hubungan Anda.”
4 Berhenti Menggunakan “Sibuk” sebagai alasan
Kita semua pernah melakukan ini, menggunakan alasan “Saya sibuk” sebagai lencana kehormatan. Membatalkan janji dengan teman atau bahkan menghentikan gym dan sholat di luar jadwal kita karena kita terlalu sibuk. Kita telah menggunakan alasan sibuk untuk menyabotase kebiasaan makan yang baik dengan memanjakan diri. Terkadang kita menggunakannya untuk melarikan diri dari konfrontasi diri kita sendiri.
“… Tubuhmu berhak atas dirimu… ” (HR Bukhari)
Perawatan diri adalah belajar bagaimana berhenti mencoba untuk “memperbaiki diri sendiri” dengan menjadi sibuk dan mulai menjaga diri sendiri. Dan ketika kita mulai memperhatikan diri kita sendiri, hal-hal yang sedang kita coba perbaiki akan hadir dengan sendirinya.
5 Menjadi Pahlawan dalam Kehidupan Kita Sendiri
Terkadang menjadi korban, berarti kita tidak harus membela diri sendiri terhadap teman, atasan, atau bahkan pasangan yang toxic. Tapi semua pemasangan kembali yang kita lakukan hanya berarti kita sedang membangun kehidupan di mana kita mungkin membutuhkan terapi untuk pulih.
Dan ya, tidak ada salahnya harus pergi ke terapi atau mencari pertolongan, tetapi kita juga harus menjadi pahlawan dalam hidup kita sendiri. Ini tentang memilih kehidupan yang tidak hanya terlihat bagus tetapi juga terasa menyenangkan.
Menghilangkan racun dalam hidup kita terkadang diperlukan, bahkan jika itu berarti kita akan dicap sebagai orang yang tidak baik.
Kapan terakhir kali kamu memenuhi kebutuhanmu sendiri sebelum mengutamakan orang lain? Berapa banyak dari tujuanmu sendiri yang akan kamu lepaskan, karena menyenangkan orang lain adalah yang utama?
BACA JUGA: Cara Mempercantik Diri menurut Islam
6 Mengenal Diri Sendiri
Ada pepatah yang sering digunakan para sufi, “Dia yang mengenal dirinya sendiri, tahu Tuhannya”. Bagaimana kamu bisa mengenal diri sendiri jika kamu tidak membiarkan dirimu menjadi diri sendiri. Mengetahui siapa kamu adalah cara kita dapat mencari dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah.
7 Menemukan Jalan
Kita menyangkal begitu banyak momen penemuan diri karena takut dengan apa yang mungkin kita ungkapkan. Contohnya soal waktu tidur. Seseorang mungkin mengetahui bahwa dia terbiasa tidur pada jam 10 malam hingga dia sering ditertawakan. Tetapi nyatanya dia menemukan dengan pasti bahwa dia bisa berada dalam kondisi optimal sepanjang hari karena tidur pukul sepuluh. Maka, lakukan lah itu.
8 Mengenali diri sendiri adalah perawatan diri yang paling sering disangkal
Perawatan diri menjadi orang yang kamu inginkan, dan berhak menjadi apa pun. Mandi busa dan cokelat tersedia untuk membuat hidup sedikit lebih indah. Tapi hidup tidak perlu dilepaskan. Kita dapat memiliki apa yang benar-benar kita butuhkan untuk diberikan pada diri kita sendiri. []
SUMBER: ABOUT ISLAM