Pengertian Kesetaraan Gender Menurut Perspektif Islam
KATA gender berasal dari bahasa Inggris yang berati jenis kelamin. Jadi, secara istilah, gender merupakan perbedaan tampak antara lelaki dan perempuan, dari segi nilai maupun perilaku. Namun, di era sekarang banyak kaum wanita yang menunutut kesetaraan gender.
Para penuntut kesetaraan gender berpendapat bahwa laki laki dan perempuan itu setara, tidak ada yang lebih kuat dan lemah, tidak ada pengecualian dalam bersosialisasi, tidak ada batasan dalam hal pekerjaan, tidak ada kata perempuan tidak pantas untuk menjadi pemimpin.
Lalu bagaimana pendapat Islam akan hal itu?
Banyak orang yang mengira bahwa Islam adalah agama yang memandang rendah perempuan, dan menganggap mereka sebagai makhluk yang lebih rendah dari laki-laki. Alasannya, adalah karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok, sehingga mereka harus tunduk dan patuh kepada laki-laki. Selain itu, perempuan juga dianggap kurang akal dan kurang berhak mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan hak-hak lainnya.
Akan tetapi jika ditelusuri dari sejarah, islam justru sangat memuliakan perempuan, Islam mengangkat derajat perempuan, dari periode jahiliyah, dimana perempuan hanya dijadikan budak, dibunuh, pembawa aib, pemuas nafsu,dll, hingga datanglah Islam pembawa cahaya dan kebenaran.
Khadijah binti Khuwailid adalah istri baginda Nabi Muhammad yang mumpuni, khadijah perempuan yang kaya, cerdas, dan sangat berpengaruh di masa itu. Dari sini Al-Qur’an pun menegaskan bahwa Islam memberikan kesetaraan kepada laki-laki dan perempuan dalam hal hak dan kewajiban. Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ١٣
‘Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha teliti.” (Qs. Al Hujurat: 13)
وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 71)
BACA JUGA: Transgender dalam Kacamata Islam
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
“Barangsiapa mengerjakan amal yang saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)
Dari penjelasan ayat-ayat tersebut dimana Islam mengambil pedoman dan nilai nilai dari Al-Qur’an, bahwasanya di Al-Qur’an dan islam tidak membedakan gender antara lelaki dan perempuan.
Islam hanya melihat makhluk Allah SWT sama rata, perbedaan tiap ciptaanya hanyalah amal, ibadah, takwa dan bagaimana hamba tersebut beriman kepada sang pencipta. Baik laki-laki maupun perempuan, sama-sama memiliki hak dan kewajiban untuk beribadah, belajar, bekerja, dan berkontribusi dalam masyarakat.
Akan tetapi banyak yang menyangkal, apakah dengan tidak diperbolehkanya perempuan berpakaian seperti laki laki tetap menilai bahwasanya Islam menyetarakan kedudukan antara laki laki dan perempuan, banyak pula yang menyimpulkan bahwasanya Islam merendahkan harga diri perempuan.
Tentu itu adalah suatu sudut pandang yang salah dan mengartikan bahwasanya sang penyimpul atau sang pembicara tidak mengerti bagaimana Agama Islam menjunjung tinggi derajat seorang perempuan. Dimana kedudukan islam di mata islam sangatlah mulia banyak pemimpin pemimpin hebat, serta para nabi dan rasul yang lahir dari seorang ibu dimana notaben nya adalah seorang perempuan?
BACA JUGA: Penjaga Kantin Sekolah dan Gender Equality
Di sinilah Islam memuliakan mereka dengan, menjaga aurat wanita untuk senantiasa selalu tertutup, menjaga pergaulanya, menjaga akhlak serta adab nya, menjaga pandangan, dan selalu beribadah sesuai hukum hukum yang ada.
Ini bukanlah sesuatu yang mengikat, bukanlah sesuatu yang menyebabkan wanita tidak bisa berkarir dan menikmati hidup, tetapi ini cara allah untuk menjaga kehormatan wanita dan senantiasa menjunjung tinggi martabat nya. Bagaimana bisa mendapat bibit buah atau buah yang bagus serta enak rasa dan elok bentuknya jika kita tidak bisa menjaga pohon dan senantiasa merawatnya.
الأم هي المدرسة الأولى لطفلها
Demikianlah islam menjaga kehormatan wanita dan tetap menjaga perasaan serta hak hak wanita untuk menjadi pemimpin dan berkarir tentu dengan batasan serta peraturan yang ada. []
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.