BUKAN hal yang mudah untuk dapat berdakwah di tengah-tengah masyarakat musyrik pada saat jahiliyah, ketika patung dan berhala-berhala masih merajalela dalam diri dan benak orang-orang Quraisy. Tapi berbeda dengan Abu Bakar. Atas izin Allah ‘Azza wa Jalla, keberanian dan kecerdasannya turut serta dalam menyampaikan agama yang dibawa oleh Rasululullah, telah membawakan hasil dan perubahan yang besar.
Setelah masuk Islam, Abu Bakar membangun masjid di halaman rumahnya, yang digunakan untuk shalat, membaca al-Qur’an serta sebagai sarana dakwah kepada orang-orang yan berada di lingkungannya.
BACA JUGA: Alasan Abu Bakar Haramkan Khamr Sejak Masa Jahiliyah
Tempat yang tersebut menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di lingkungan Abu Bakar. Sehingga membuat mereka penasaran mengenai aktivitas apa yang biasa dilakukan oleh Abu Bakar di tempat tersebut.
Di tempat itu akhirnya senantiasa berkumpul orang-orang mendengar bacaan Qur’annya, shalatnya dan tangisnya, sehingga satu persatu orang yang datang ke tempat itu masuk Islam.
Di antara mereka yang masuk Islam kemudian menjadi sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Di natara sahabat tersebut adalah Zubair bin Awwam, Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqas, Utsman bin Mazhum, Abu Ubaidah bin Jarrah, Abdurrahman bin Auf, Abu Salamah bin Abdul Asad, dan Arqam bin Abi Arqam.
BACA JUGA: Abu Bakar menjadi Sebab Turunnya Ayat Ini
Selain itu Abu bakar juga sukses membawa keluarganya masuk Islam, sekalipun salah satu anaknya yaitu Abdurrahman masih dalam kemusyrikian, tetapi anggota keluarganya yang lain telah masuk Islam.
Kesuksesan dakwahnya ditunjang karena sikapnya mulia yang dimilikinya, seperti ketulusan, kejujuran, murah hati, sederhana, dan ramah dalam bermuamalah. []
Sumber: DR. Ahmad Hatta MA., dkk. Januari 2015. The Golden Story of Abu Bakar ash-Shiddiq. Jakarta Timur: Maghfirah Pustaka.