Sebelumnya telah diulas mengenai 7 dari 16 dinasti muslim yang pernah berkuasa di dunia.
BACA JUGA:Â Ketahui 16 Dinasti Muslim di Dunia (1)
Nah, berikut ini ulasan mengenai 9 dinasti muslim lainnya yang pernah berkuasa di dunia:
1 Hamdaniyah (292 H/905 M – 394 H/1004 M)
Wilayah kekuasaan Dinasti Hamdaniyah ada di Aleppo, Suriah dan Mosul, Irak. Dinasti Hamdaniyah Mosul dipimpin Hasan yang menggantikan ayahnya yaitu Abu al-Haija.Â
Sedangkan Dinasti Hamdaniyah Aleppo didirikan Ali Saifuddawlah, suadara dari penguasa Hamdaniyah Mosul.
Dinasti Hamdaniyah baik di Mosul atau Aleppo berakhir saat para pemimpinnya meninggal.
2 Fatimiyah (296 H/909 M – 566 H/1171 M)
Dinasti Fatimiyah memiliki wilayah kekuasaan yang meliputi Afrika Utara, Mesir, juga Suriah. Latar belakang berdirinya Dinasti Fatimiyah karena melemahnya Dinasti Abbasiyah. Pendiri dari Dinasti Fatimiyah ini adalah Ubaidillah al-Mahdi. Dinasti Fatimiyah mengalami puncak kejayaan saat masa kepemimpinan al-Aziz. Budaya Islam berkembang sangat pesat di masa Dinasti Fatimiyah. Hal tersebut terlihat dari berdirinya Masjid al-Azhar.
BACA JUGA:Â Koin Emas dan Perak, Warisan Peradaban Islam
Masjid al-Azhar memiliki fungsi sebagai pusat kajian Islam dan ilmu pengetahuan. Akhir dari Dinasti Fatimiyah setelah al-Adid yang merupakan khalifah terakhir Dinasti Fatimiyah jatuh sakit. Salahudin Yusub al-Ayyubi yang merupakan wazir Dinasti Fatimiyah menggunakan kesempatan tersebut dengan mengakui kekuasaan Khalifah Abbasiyah yaitu al-Mustadi.
Dinasti Fatimiyah memiliki berbagai peninggalan seperti Masjid al-Azhar yang saat ini dikenal dengan Universitas al-Azhar-nya, Bab al-Futuh atau yang dikenal dengan Benteng Futuh, serta Masjid al-Akmar di Kairo, Mesir.
3 Buwaihi (333 H/945M – 447 H/1055M)
Wilayah kekuasaan Dinasti Buwaihi ada di Irak dan Iran. Dinasti Buwaihi dibangun tiga bersaudara yaitu Ali bin Buwaihi, Hasan bin Buwaihi dan Ahmad bin Buwaihi. Dinasti Buwaihi sendiri terbagi menjadi dua periode.
Pada periode pertama adalah periode pertumbuhan dan konsolidasi. Selanjutnya pada periode kedua merupakan periode mempertahankan, terutama mempertahankan wilayah Irak dan Iran Tengah. Dinasti Buwaihi mengalami perkembangan pesat saat Dinasti Abbasiyah di Baghdad melemah. Sedangkan kemunduran dari Dinasti Buwaihi karena adanya pengaruh Tugril Beg dari Dinasti Seljuk.
Ada beberapa peninggalan dari Dinasti Buwaihi yaitu seperti observatorium di Baghdad dan beberapa perpustakaan di Syiraz, ar-Rayy, serta Isfahan, Iran.
4 Seljuk (469 H/1077 M – 706 H/1307 M)
Daerah kekuasaann dinasti ini meliputi Irak, Iran, Kirman, Suriah. Dinasti Seljuk terbagi jadi lima cabang , yaitu Seljuk Iran, Seljuk Irak, Seljuk Kirman, Seljuk Asia Kecil, Seljuk Suriah. Pendiri dari Dinasti Seljuk ini adalah Seljuk bin Duqaq yang berasal dari suku bangsa Guzz dari Turkestan.
Namun, ada satu tokoh yang paling dipandang sebagai pendiri Dinasti Seljuk yaitu Tugril Beq. Dirinya berhasil memperluas kekuasaan Dinasti Seljuk dan mendapat pengakuan dari Dinasti Abbasiyah. Masa melemahnya Dinasti Seljuk sendiri ketika para pemimpinnya meninggal dan Dinasti Seljuk takluk oleh bangsa lain.
Beberapa peninggalan dari Dinasti Seljuk antara lain Kizil Kule atau yang juga disebut Menara Merah di Alanya, Turki Selatan, dan juga Masjid Jumat di Isfahan, Iran.
5 Ayyubiyah (569 H/1174 M – 650 H/1252 M)
Daerah kekuasaan dari dinasti ini ada di Mesir, Suriah, dan Yaman. Dinasti Ayyubiyah didirikan Salahuddin Yusuf al-Ayyubi setelah berhasil menaklukan khalifah terakhir Dinasti Fatimiyah yaitu al-Adid. Salahuddin berhasil menaklukan daerah Islam lainnya beserta pasukan salib.
Salahuddin selain terkenal akan kemampuan perangnya, dirinya juga mendorong kemajuan di bidang agama dan pendidikan. Akhir dari masa pemerintahan Ayyubiyah ketika meninggalnya Malik al-Asyraf Muzaffaruddin.
Salah satu peninggalan Dinasti Ayyubiyah yaitu Benteng Qal’ah al-Jabal di Kairo, Mesir.
6 Delhi (602 H/1206 M – 962 H/1555 M)
Wilayah kekuasaan Dinasti Delhi ada di India Utara. Pada periode pertama, Dinasti Delhi dipimpin oleh Mamluk selama 84 tahun. Mamluk senidiri adalah keturunan Qutbuddin Aybak, yang merupakan budak dari Turki. Lalu, Khalji dari Afghanistan memerintah selama 30 tahun. Dilanjutkan Tuglug yang memerintah selama 93 tahun, dan Dinasti Sayid selama 37 tahun. Penguasa terakhir Dinasti Delhi merupakan Lodhi yang memerintah 75 tahun.
Ada beberapa peninggalan Dinasti Delhi seperti Masjid Kuwat al-Islam dan Qutub Minar di Lalkot, Delhi, India.
7 Mamluk (648 H/1250 M – 923 H/1517 M)
Daerah kekuasaan Dinasti Mamluk ada di Mesir dan Suriah. Dinasti Mamluk merupakan golongan hamba yang dimiliki oleh para sultan dan amir dimana mereka diberi pendidikan militer oleh tuan mereka. Dinasti Mamluk yang memerintah di Mesir terbagi menjadi dua, yaitu Mamluk Bahri dan Mamluk Burji.
Sultan pertama Dinasti Mamluk Bahri yaitu Izzudin Aibak. Dinasti Mamluk sendiri mencapai masa keemasannya pada msaa pemerintahan Baybars. Namun, pemerintahan dinasti tersebut digulingkan Mamluk Burji dan diambil alih dengan menggulingkan sultan Mamluk Bahri terakhir, as-Salih Hajii bin Sya’ban.
Sultan pertama yang memimpin Dinasti Mamluk Burji adalah Barquq. Dinasti Mamluk Mesir sendiri sebenarnya memberikan sumbangan besar bagi sejarah Islam dengan mengalahkan kelompok Nasrani Eropa yang menyerang Syam, Suriah. Dinasti Mamluk Mesir tersebut juga berhasil mengalahkan bangsa Mongol, merebut dan mengislamkan Kerajaan Nubia, Ethiopia. Selain itu, Dinasti Mamluk juga berhasil menguasai Pulau Cyprus dan Rhodos.
Dinasti Mamluk Mesir berakhir setelah al-Asyras Tuman Bai, yang merupakan sultan terakhir, dihukum gantung oleh pasukan Usmani Turki.
Beberapa peninggalan Dinasti Mamluk adalah Masjid Rifai, Mausoleum Qalawun dan Masjid Sultan Hassan di Kairo, Mesir.
8 Utsmaniyah/Ottoman (699 H/1300 M – 1341 H/1922 M)
Pusat pemerintahan dari dinasti ini ada di Istanbul, Turki. Dinasti ini memiliki wilayah kekuasaan paling luas. Bahkan wilayah kekuasaannya meliputi sebagian Asia, Afrika dan Eropoa. Dinasti Utsmaniyah adalah satu di antara tiga dinasti Islam yang cukup besar di abad Pertengahan. Dinasti Utsmaniyah sendiri menjadi negara besar setelah menaklukan Bizantium.
BACA JUGA:Â Inilah Penyebab Runtuhnya Kesultanan Ottoman Turki
Dinasti Utsmaniyah berhasil menyebarkan Islam hingga ke daratan Eropa dan puncak kejayaan dinasti ini ada pada masa pemerintahan Sulaiman I. Dinasti Usmani kemudian melemah karena pemberontakan internal dan kalah dalam melawan bangsa Eropa. Dinasti Utsmaniyah berakhir menjadi negara modern dalam bentuk republik sekuler pada tahun 1924.
Berdirinya republik Turki sendiri dipelopori Mustafa Kemal Pasha Ataturk. Dirinya menanamkan paham nasionalisme dan menghapuskan kesultanan. Hingga saat ini masih bisa ditemukan berbagai peninggalan Dinasti Utsmaniyah, seperti Masjid Sulaiman, Masjid al-Muhammadi, Masjid Abu Ayub al-Ansari, dan Masjid Hagia Sopha di Istanbul.
9 Mughal (931 H/1525 M – 1275 H/1858 M)
Dinasti ini berkuasa di India. Dinasti Mughal didirikan Zahiruddin Muhammad Babur yang merupakan putra pertama Umar Syeikh Mirza. Dinasti Mughal muncul saat Babur menguasai Punjab dan meruntuhkan Dinasti Lodhi di Delhi. Dinasti Mughal sangat memperhatikan perkembangan Islam, terutama pada bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Dinasti Mughal mendirikan khanqah yang merupakan pesantren dimana menjadi pusat studi Islam dan ilmu pengetahuan. Dinasti Mughal memberi perhatian penuh pada pengembangan peradaban. Beberapa peninggalan dinasti ini adalah Istana Hawa Mahal di Jaipur, Red Fort atau Benteng Merah di Delhi, Taj Mahal di Agra, serta Masjid Badsyahi di Lahore.
Runtuhnya dinasti ini setelah Inggris menancapkan kekuasaanya di India, dan Bahadur II yang merupakan sultan terakhir Dinasti Mughal diusir dari istananya oleh penguasa Inggris. []