SAHABAT muslim, tahukah Anda sejarah peperangan yang terjadi di zaman Rasulullah SAW? Berikut ini ada 27 perang umat islam pada zaman dahulu,
1 Perang Waddan atau Perang al-Abwa.
Perang ini terjadi pada bulan Shafar tahun 2 H/623 M. Waddan adalah suatu daerah yang terletak 250 Km di Tenggara Kota Madinah. Jumlah pasukan Islam dalam perang ini sebanyak 70 orang dari kalangan sahabat Muhajirin saja. Dan dipimpin langsung oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
BACA JUGA: Juwayriyah binti al-Harith, Dari Tawanan Perang Jadi Istri Rasulullah SAW
Perang ini disebabkan serombongan kafilah Quraisy Mekah melewati wilayah Waddan. Sebagaimana kita ketahui, orang-orang kafir Quraisy telah mengobarkan peperangan terhadap umat Islam sejak awal kedatangan Islam dan mereka mengambil harta kaum muhajirin dengan cara yang zalim. Rasulullah yang mengetahui mereka melewati wilayah Madinah pun mencegat mereka. Tidak terjadi kontak fisik dalam peristiwa ini. Terjadi perjanjian damai antara Rasulullah dengan Amr bin Makhsyu adh-Dhamiri.
2 Perang Buwath.
Terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 2 H/623 M. Dalam Perang ini Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin langsung 200 orang sahabatnya. Sementara kafilah kafir Quraisy yang berjumlah 100 orang dipimpin oleh Umayyah bin Khalaf. Kafilah ini membawa 2500 onta.
Mengetahui pergerakan Rasulullah dan pasukannya, orang-orang Quraisy pun mempercepat langkah mereka dan melewati jalan yang tersembunyi untuk menghindari cegatan kaum muslimin. Peristiwa ini pun berakhir tanpa kontak senjata.
3 Perang Safwan atau Perang Badar Pertama.
Perang Badar I terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 2 H. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh tindakan Kirz bin Jabir al-Fahri yang menyerang peternakan penduduk Madinah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 70 orang sahabatnya untuk menghadapi pembuat onar ini. Sesampainya di daerah Safwan, Nabi tidak menemukan mereka.
4 Perang Usyairah.
Perisitwa ini terjadi pada bulan Jumadil Akhir tahun 2 H. Rasulullah memimpin 150 orang sahabatnya untuk menghadang kafilah Quraisy. Tidak terjadi kontak senjata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan ikatan perjanjian damai di jalur kafilah dagang itu dengan kabilah Bani Mudlij dan sekutu-sekutu Bani Dhamrah.
5 Perang Badar II
Perang Badar II ini adalah perang yang sangat masyhur. Karena begitu akrabnya pembaca sejarah Islam dengan peristiwa ini, sampai-sampai perang ini dianggap sebagai aktivitas militer pertama yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
Perang ini terjadi para bulan Ramadhan tahun 2 H. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammemimpin 313 orang kaum muslimin menghadapi 1000 orang-orang Mekah dibawah pimpinan Abu Jahal. Dalam perang ini, 22 orang sahabat Nabi gugur sebagai syuhada. Di pihak musyrikin Mekah 70 orang tewas dan 70 lainnya terluka. Perang ini pun dimenangkan oleh kaum muslimin.
6 Perang Bani Qainuqa’.
Bani Qainuqa’ adalah nama kabilah Yahudi yang tinggal di Madinah. Rasulullah memerangi mereka pada bulan Syawal tahun 2 H. Peristiwa ini dilatarbelakangi peghkhianatan Yahudi atas perjanjian damai yang telah mereka sepakati dengan kaum muslimin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammengepung perkampungan mereka selama 15 hari. Akhirnya mereka pun menyerah dan diusir dari Madinah.
7 Perang Bani Sulaim.
Perang ini terjadi pada bulan Dzul Hijjah tahun 2 H. Tidak sampai 7 hari setelah tiba di Madinah dari Perang Badar, Rasulullah berangkat menuju Bani Sulaim dengan membawa 200 orang pasukan. Keberangkatan Rasulullah ini dikarenakan Bani Ghathafan dan Bani Sulaim yang bersekutu memerangi Madinah.
Sesampainya di Qarqaratu al-Kidr, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menjumpai sekutu tersebut karena mereka telah melarikan diri setelah melihat pasukan kaum muslimin.
8 Perang as-Suwaiq.
Perang as-Suwaiq terjadi pada bulan Dzul Hijjah tahun 2 H. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 200 orang sahabatnya menghadapi 200 orang musyrikin yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb. Perang ini dilatarbelakangi kemarahan orang-orang Mekah karena kekalahan mereka di Badar.
Dalam al-Kamil fi at-Tarikh, Imam Ibnul Atsir menyatakan sepulangnya dari Perang Badar, Abu Sufyan bernadzar tidak akan membiarkan air menyentuh kepalanya karena junub sebelum ia memerangi Nabi Muhammad. Lalu ia membawa 200 orang penunggang kuda dari kaum Quraisy menuju Madinah. Di Madinah, mereka bermalam di rumah seorang Yahudi dari Bani Nadhir yang bernama Salam bin Misykam. Dari sana ia memata-matai kondisi malam hari Kota Madinah.
9 Perang Dzi Amr atau Perang Ghathafan atau Perang Anmar.
Terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 3 H. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 450 orang sahabatnya menghadapi orang-orang Ghathafan dari Bani Tsa’labah bin Muharib yang hendak menyerang Madinah.
Dalam perjalanan Rasulullah mengejar orang-orang Ghathafan, beliau kehujanan lalu melepas pakaiannya dan menjemurnya. Saat beliau sedang duduk istirahat, datanglah seorang laki-laki yang bernama Du’tsur bin al-Harits mengacungkan pedang ke kepala Rasulullah. Ia berkata, “Siapa yang akan menghalangimu dariku sekarang?” Maksudnya, siapa yang akan menolongmu dari pedangku. Dengan tenang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Allah.” Lalu ia pun tergetar dan jatuhlah pedang dari tangannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil pedang tersebut dan berkata, “Siapa yang akan menghalangimu dariku?” Ia menjawab, “Tidak ada seorang pun.” Kemudian ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Peristiwa ini pun berakhir tanpa kontak senjata.
10 Perang Uhud
Perang Uhud terjadi pada bulan Syawal tahun 3 H. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammemimpin 650 pasukan infantri dan 200 pasukan dengan kendaraan (onta, kuda, atau hewan tunggangan lainnya) menghadapi 3000 orang musyrik yang dipimpin oleh Abu Sufyan.
11 Perang Hamraul Asad
Perang ini terjadi karena Rasulullah khawatir orang-orang Mekah yang tengah naik moralnya karena memenangkan Perang Uhud, akan melanjutkan ambisi mereka dengan menyerang Madinah. Apa yang dikhawatirkan Rasulullah pun benar adanya. Orang-orang Mekah tengah bergerak menuju Madinah. Mereka sangka Rasulullah dan para sahabatnya tengah terpuruk mentalnya dan lemah kondisinya, karena sebagian sahabat terluka di Uhud. Apa yang mereka sangkakan sama sekali keliru. Allah telah mengabarkan kepada para sahabat,
“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa: 104).
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, karena orang-orang musyrikin Mekah lari ketakutan mendengar kabar tentang kedatangan Rasulullah dan pasukannya.
12 Perang Bani Nadhir.
Perang ini terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 4H. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin pasukannya mengepung perkampungan Bani Nadhir karena orang-orang Yahudi ini mengingkari perjanjian damai dengan Rasulullah.
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, Yahudi Bani Nadhir menyerah. Akhirnya mereka diusir dari Madinah. Mereka memilih bergabung dengan kabilah Yahudi lainnya di Khaibar.
BACA JUGA: Terkait Penghapusan Materi Perang di SKI, MIUMI: Seharusnya Dikemas Dengan Kisah Hikmah
13 Perang Badar III.
Perang ini terjadi pada bulan Dzul Qa’dah tahun 4H. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 1500 pasukan infantri dan 10 pasukan dengan berkendara menghadapi 2000 infantri kaum musyrikin dan 50 pasukan berkendara yang dipimpin oleh Abu Sufyan.
Orang-orang Mekah datang untuk menyerang Madinah. Ketika sampai di wilayah Zharan atau Asfan, Rasulullah mengetahui kedatangan mereka, maka beliau pun menyiapkan pasukan untuk menghadang mereka. Abu Sufyan yang mengetahui kesiapan kaum muslimin pun kembali dan mengurungkan penyerangan. []
SUMBER: DALAMISLAM