SUATU waktu, terjadi percakapan yang cukup intens di antara dua orang rabi Yahudi. Mereka membicarakan tentang kemajuan umat yang sangat diwanti-wanti dalam perjalanan panjang mereka menguasai dunia: umat Islam.
Rabi pertama : “Sepertinya kita harus mulai mewaspadai gerakan umat Islam sekarang ini…”
Rabi kedua : “Memangnya kenapa?”
BACA JUGA: Yerusalem, Mengapa Kota Ini Penting bagi Islam, Kristen dan Yahudi?
Rabi pertama : “Lihatlah, sekarang di masjid-masjid, setiap hari Jumat, selalu penuh dengan mereka yang menunaikan shalat Jumat. Tampaknya mereka sudah mulai bersatu.”
Rabi kedua : “Hmm, tampaknya itu berlebihan. Kita sebenarnya masih bisa tenang-tenang saja.”
Rabi pertama : “Mengapa?”
BACA JUGA: Pertanyaan Pendeta-Pendeta Yahudi kepada Rasulullah
Rabi kedua : “Jika umat Islam sekarang banyak pergi ke masjid pada hari Jumat untuk menunaikan salat Jumat, sebenarnya mereka kebanyakan hanya karena sekadar menggugurkan kewajiban mereka di depan banyak orang atau masyarakatnya sendiri. Mereka tidak benar-benar bersatu. Tetapi kesatuan umat Islam baru harus kita waspadai ketika masjid-masjid mereka di waktu Subuh sama penuhnya dengan shalat Jumat yang mereka tunaikan. Itulah tanda-tanda bersatunya umat Islam dan kebangkitan mereka.” []